Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Kasus tersebut menjadi sorotan publik mengingat jabatan Firli sebagai pemimpin lembaga anti korupsi.
Selain kasus pemerasan, Firli juga menarik perhatian karena memiliki kekayaan yang terbesar di antara pimpinan KPK lainnya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada tanggal 20 Februari 2023, kekayaan Firli mencapai Rp 22,8 miliar.
Kekayaan Firli terdiri dari delapan bidang tanah dan bangunan. Dalam rincian LHKPN, terdapat tiga tanah dan bangunan di Bekasi serta empat tanah di Bandar Lampung. Salah satu dari tiga tanah dan bangunan di Bekasi merupakan warisan.
Selain itu, Firli juga memiliki tiga mobil dan dua motor, dengan nilai total mencapai Rp 1,753 miliar. Kendaraan-kendaraan tersebut merupakan hasil dari kepemilikannya sendiri.
Selain aset berupa tanah, bangunan, dan kendaraan, Firli juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 10,6 miliar. Keberadaan kas yang cukup besar ini juga menjadi sorotan dalam investigasi kasus yang menjeratnya.
Dalam perbandingan dengan pimpinan KPK lainnya, kekayaan Firli jauh lebih besar. Misalnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memiliki total harta sebesar Rp 9,2 miliar, sementara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memiliki harta senilai Rp 15,4 miliar. Bahkan, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango hanya memiliki harta sebesar Rp 3,4 miliar, dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dengan total harta sebesar Rp 9 miliar.
Kondisi kekayaan Firli yang signifikan ini mengundang pertanyaan dari publik terkait sumber-sumber pendapatannya. Apakah kekayaan tersebut berkaitan dengan tindak pidana pemerasan yang ia hadapi? Hal ini tentu akan menjadi fokus dalam pemeriksaan lebih lanjut terhadap kasus yang menjeratnya.
Demikianlah kabar terbaru mengenai kediaman Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kekayaan Firli yang mencapai Rp 22,8 miliar serta aset-aset lainnya menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”