ABU DHABI, 7 Maret 2022 (WAM) — Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengundang Presiden Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Uni Arab Emirates akan menyaksikan penandatanganan Extensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam pesan tertulis yang disampaikan Suhail bin Mohammed Al Mazrouei, Menteri Energi dan Infrastruktur, kepada Presiden Indonesia, di Istana Kepresidenan Bogor, sebagai bagian dari kunjungan resminya ke negara Asia yang dipimpinnya. sebuah delegasi. terdiri dari perwakilan dari G42, perusahaan AI dan komputasi awan yang berbasis di Abu Dhabi, Pelabuhan Abu Dhabi, Dana Pertumbuhan Abu Dhabi, Perusahaan Energi Masa Depan Abu Dhabi (Masdar) dan sejumlah pejabat dari Kementerian Energi dan Infrastruktur serta departemen terkait lainnya .
Dalam pertemuan tersebut, Al Mazrouei menyampaikan salam dari Presiden Yang Mulia Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden, Perdana Menteri dan Gubernur Dubai, dan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Mahkota Pangeran Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab, kepada Presiden Indonesia, dan Yang Mulia berharap untuk kemajuan dan kemajuan lebih lanjut bagi rakyatnya.
Sementara itu, Presiden RI menyambut baik Menteri ESDM dan menyampaikan salam kepada para pemimpin Uni Emirat Arab.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Energi dan Infrastruktur menekankan kedalaman dan keluasan hubungan persaudaraan antara kedua negara dan kemitraan strategis mereka serta keinginan para pemimpin Uni Emirat Arab untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama di semua bidang.
Al Mazrouei berterima kasih kepada pihak Indonesia karena telah mengundang UEA untuk berpartisipasi dalam KTT G20 yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2022.
Sementara itu, Presiden Indonesia memuji hubungan istimewa antara kedua negara dan momentum pembangunan yang diperjuangkan oleh UEA selama lima puluh tahun terakhir, memuji pertumbuhan hubungan bilateral mereka yang cepat dan stabil di berbagai bidang dan sektor. Ia berharap kunjungan ini dapat memberikan kontribusi untuk semakin mempererat kerjasama di berbagai bidang.
Menteri ESDM didampingi Abdullah Salem Al Dhaheri, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), serta sejumlah pejabat, dalam pertemuan tersebut.
Hubungan Emirat-Indonesia telah berkembang secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah kunjungan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed ke negara Asia pada Juli 2019, yang menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman senilai $32 miliar.
Kunjungan resmi oleh perwakilan kedua negara kemudian diikuti untuk memperkuat hubungan bilateral mereka dan mencerminkan keinginan bersama para pemimpin mereka untuk meningkatkan kerja sama.
Sejumlah perusahaan Emirat saat ini sedang mengerjakan proyek-proyek yang menjanjikan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya terapung pertama di Indonesia oleh Masdar, dan proyek antara Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) dan Pertamina Indonesia untuk mengembangkan petrokimia dan gasoline.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”