Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi dan UKM telah merinci empat kunci utama untuk mendorong bisnis inklusif di kawasan ASEAN.
Pertama, coaching dan mentoring sebagai cara untuk mendukung transisi menuju inklusi di perusahaan. Kedua, pentingnya peran transformasi electronic dan ekonomi hijau untuk bisnis inklusif dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Ketiga, pentingnya kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar untuk mempercepat partisipasi UMKM dalam rantai pasok”, kata penasihat hubungan antar lembaga Menteri Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto, dalam siaran pers resmi yang diterima di sini. pada hari Minggu.
Keempat, melatih wirausaha inklusif sebagai langkah awal dalam menciptakan bisnis inklusif.
Pradjarto mengatakan bisnis inklusif adalah upaya yang diperlukan untuk memberantas kemiskinan ekstrem dan mengatasi masalah world wide.
“(Ketika kita) berbicara tentang bisnis inklusif, (kita berbicara tentang) bagaimana sebuah perusahaan memiliki kesadaran untuk memiliki dampak nyata pada base of the pyramid (BoP) dalam menghadapi tantangan ekonomi world-wide”, katanya. menambahkan.
Dia mengatakan, penting juga untuk membentuk kemitraan publik-swasta (KPS) yang akan mendukung pemulihan ekonomi menjadi lebih berkelanjutan, inklusif dan tangguh di masa depan.
Selain itu, inovasi merupakan faktor pengembangan bisnis di semua sektor yang dapat berkontribusi pada rantai nilai worldwide.
Ia mencontohkan, sebagai tuan rumah KTT Bisnis Inklusif ke-6, kementerian berkomitmen untuk terus mendorong promosi bisnis inklusif di kawasan ASEAN.
“Beberapa mitra strategis, antara lain UNESCAP, iBAN dan OECD juga (merespons positif) dan menyatakan siap bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM di bawah Kepresidenan Indonesia ‘ASEAN 2023’, ujarnya pada acara 5th KTT Bisnis Inklusif ASEAN pada 26 Oktober. hingga 27, 2022, di Siem Reap, Kamboja.
Berita Terkait: Pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan setara: resmi
Berita Terkait: Pemerintah membuat tiga rekomendasi tentang pengembangan kebijakan yang berpihak pada UKM
Berita Terkait: Menkeu dorong digitalisasi di semua sektor usaha UMKM
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”