BCA Tidak Menganggap Net Interest Margin (NIM) sebagai Target Utama
Jakarta, 10 Agustus 2023 – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengumumkan bahwa Net Interest Margin (NIM) bukanlah target yang mereka fokuskan. Menurut BCA, NIM hanyalah refleksi dari berbagai faktor seperti pergerakan suku bunga pasar dan peningkatan portofolio kredit.
Pada tahun 2023, komposisi dari aktiva produktif BCA bergeser ke portofolio kredit yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, sehingga NIM BCA mencapai 5,5% pada periode sembilan bulan pertama. Meskipun NIM tersebut mengalami penurunan sedikit dibandingkan dengan semester pertama tahun 2023, NIM BCA masih tetap terjaga di kisaran 5,56%.
Menurut BCA, NIM hanyalah salah satu komponen dari profitabilitas bank. Selain NIM, pendapatan nonbunga, biaya operasional, dan biaya provisi kredit juga mempengaruhi kinerja keuangan bank. Oleh karena itu, BCA dan beberapa bank lainnya di Indonesia berupaya untuk menjaga rasio NIM mereka pada level yang terjaga, terutama mengingat tren suku bunga Bank Indonesia (BI) yang tinggi.
NIM sendiri adalah selisih antara suku bunga kredit yang diberikan oleh bank dan suku bunga yang dibayarkan kepada pemilik dana pihak ketiga. Dengan Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan menjadi 6%, kondisi ini berpotensi menggerus rasio NIM bank karena bank harus menaikkan bunga pada sumber dana yang mereka peroleh.
Untuk menjaga rasio NIM di level yang terjaga, perbankan, termasuk BCA, perlu berusaha meraup dana murah, melakukan ekspansi kredit dengan potensi yang baik, dan menjaga kualitas kredit agar tetap baik. Dengan strategi ini, bank-bank di Indonesia dapat tetap menjaga kinerja keuangan mereka di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Tentang BCA:
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1957. BCA menyediakan berbagai layanan keuangan kepada masyarakat, termasuk layanan perbankan ritel, perbankan korporat, dan manajemen aset. BCA telah menerima sejumlah penghargaan atas kualitas layanan dan inovasi mereka dalam dunia perbankan.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”