Billy Adison Aditijanto (The Jakarta Write-up)
UTAMA
Jakarta ●
Rab 11 Januari 2023
Pertarungan politik menjelang pemilihan presiden Indonesia 2024 kemungkinan akan menghambat reformasi kebijakan ekonomi karena potensi ketegangan yang tinggi antara kandidat dan pendukungnya, yang menyebabkan keresahan sosial selama tahun politik, menurut Moody’s Traders Service.
Perusahaan pemeringkat dan riset tersebut memperkirakan bahwa resistensi sosial yang meningkat akan membuat iklim politik menjadi kurang kondusif bagi reformasi kebijakan lanjutan pemerintah dalam persiapan pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19. Sementara itu, pemerintah perlu fokus menjaga stabilitas politik dan menjawab tuntutan publik.
“Negara-negara seperti Bangladesh, India, india, dan Maladewa akan mengadakan pemilu pada 2023 atau 2024, membatasi kemampuan mereka untuk melakukan reformasi struktural lebih lanjut tanpa prospek perlawanan sosial,” Moody’s menjelaskan dalam laporannya. Sovereigns – Asia-Pasifik: pandangan untuk tahun 2023diterbitkan pada hari Senin.
baca cerita selengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- surat kabar electronic e-Write-up
- Tidak ada iklan, tidak ada gangguan
- Akses istimewa ke acara dan system kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”