CIANJUR: Jumlah korban tewas akibat gempa yang melanda pulau Jawa Indonesia minggu ini telah meningkat menjadi 321 karena tim penyelamat menemukan lebih banyak mayat pada hari Minggu, kata badan mitigasi bencana nasional.
Gempa dangkal berkekuatan 5,6 melanda kota Cianjur di Jawa Barat pada hari Senin, di mana sebagian besar korban tewas akibat bangunan yang runtuh atau tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Suharyanto, yang seperti banyak orang Indonesia hanya menggunakan satu nama, mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu bahwa tim penyelamat telah menemukan tiga mayat lagi. Delapan ditemukan pada hari Sabtu.
“Dengan ditemukannya tiga (jenazah) tersebut, hingga saat ini jumlah korban meninggal menjadi 321 orang,” kata Suharyanto. Sebelas orang masih hilang.
Tim penyelamat akan melanjutkan pencarian mereka pada hari Senin, dengan fokus pada daerah di mana orang-orang hilang diyakini terkubur, kata Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Jawa Barat Jumaril, yang juga menggunakan nama.
Tim penyelamat Indonesia bergegas menemukan puluhan orang hilang setelah gempa
Gempa tersebut merusak lebih dari 62.000 rumah dan memaksa lebih dari 73.000 orang mengungsi ke setidaknya 325 tempat penampungan, kata Suharyanto.
Juru bicara badan penanggulangan bencana Abdul Muhari mengatakan pihak berwenang akan membahas minggu depan apakah akan memperpanjang masa tanggap darurat melebihi 14 hari awalnya.
Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan.
Getaran hari Senin adalah yang paling mematikan di kepulauan itu sejak gempa tahun 2018 dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan lebih dari 4.000 orang di pulau Sulawesi.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”