KUALA LUMPUR: Bank Negara Malaysia dan Lender Indonesia mengumumkan perluasan kerangka kerja penyelesaian mata uang lokal untuk memasukkan investasi langsung, pendapatan dan transfer, selain perdagangan, sebagai transaksi dasar yang memenuhi syarat, mulai hari ini.
“Ini juga termasuk perluasan pengguna kerangka kerja yang memenuhi syarat, seperti individu, dan fleksibilitas kebijakan nilai tukar tambahan, seperti persyaratan dokumentasi yang lebih sederhana, untuk memfasilitasi operasionalisasi kerangka kerja,” kata Bank Negara dalam sebuah pernyataan hari ini.
Ia mengatakan ekspansi ini merupakan bagian dari upaya lanjutan untuk memfasilitasi penggunaan mata uang lokal yang lebih luas untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung antara Malaysia dan Indonesia.
Sehubungan dengan ekspansi tersebut, Bank Negara dan Lender Indonesia juga telah menunjuk tambahan lender umum yang memenuhi syarat di kedua negara untuk mendukung implementasi kerangka penyelesaian ringgit-rupiah yang diperluas.
Secara umum, financial institution-lender yang ditunjuk berpengalaman dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi langsung antara kedua negara, memiliki basis pelanggan yang besar, dan telah menjalin hubungan bisnis yang kuat dengan lender-bank di negara mitra, katanya.
Kerangka setelmen pertama kali diluncurkan pada 11 Desember 2017 sesuai dengan Nota Kesepahaman antara BNM dan Financial institution Indonesia yang ditandatangani pada 23 Desember 2016. – Bernama
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”