Madrasah tidak hanya akan menghasilkan sarjana yang memahami ajaran Islam dengan benar, tetapi juga memiliki penguasaan ilmu yang sangat baik.
Jakarta (ANTARA) – Pesantren (madrasah) telah berevolusi dari lembaga pendidikan tradisional menjadi lembaga pendidikan modern dengan segudang prestasi, sehingga tidak boleh lagi dipandang sebelah mata, kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
“Mereka tidak bisa dianggap enteng – saat ini, madrasah lebih unggul dari sekolah umum. Banyak prestasi yang telah diraih oleh madrasah. (Mahasiswa) madrasah sangat kompetitif sehingga mereka (sekolah) menjadi pilihan masyarakat,” tambahnya saat membuka “Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022” di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Senin.
Dia mengingat sejumlah medersa pencapaian dalam beberapa tahun terakhir. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, misalnya, menduduki peringkat pertama nilai rata-rata nasional pada Ujian Komputerisasi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN).
Baru-baru ini, MAN 2 Kota Malang Provinsi Jawa Timur berhasil meraih 11 medali di Olimpiade Sains Nasional (NSO), jumlah medali terbanyak dalam kompetisi tersebut.
Pencapaian ini harus menjadi dorongan untuk madrasah seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitasnya.
“Keunggulan-keunggulan ini harus memotivasi kita untuk terus (berkembang) menjadi lebih maju,” kata menteri.
Berita terkait: Madrasah akan terus menjadi bagian dari RUU sistem pendidikan nasional: kementerian
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam, Bapak Ali Ramdhani, mencatat bahwa “KSM 2022” merupakan kompetisi edisi ke-11.
Dua kegiatan lainnya yaitu “Supercamp Peneliti Muda Madrasah (MYRES)” dan “Expo Hasil Penelitian Madrasah”, akan dilakukan bersamaan dengan KSM.
“Tidak kurang dari 374 peserta yang berlaga di ajang (KSM) yang digelar 10-14 Oktober 2022 ini,” kata general manager.
Sementara itu, pameran akan menampilkan 36 inovasi yang dipilih dari hasil penelitian teratas 9.220 medersa mahasiswa secara nasional, ujarnya.
Rangkaian acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sains secara global di madrasahtambah Ramdhani.
“Madrasah tidak hanya akan menghasilkan sarjana yang memahami ajaran Islam secara memadai, tetapi juga memiliki penguasaan ilmu yang sangat baik, ”tambahnya.
Peserta “KSM 2022” yang bertemakan “Prestasi Mandiri Maju Negara” akan mempertandingkan 10 mata pelajaran yaitu Matematika, IPA Terpadu, IPS Terpadu, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi.
Berita Terkait: Menteri Percepat Transformasi Digital di Madrasah
Berita Terkait: Madrasah Indonesia merangkul teknologi digital
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”