Kerusakan pada perahu telah menyebabkannya bocor ke daerah sekitarnya, dan foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan minyak kental dan lengket yang melapisi air dan tanah.
Pada hari Jumat, Perdana Menteri Pravind Jugnauth mengumumkan keadaan darurat lingkungan. Mauritius terletak di sebelah pulau Reunion Prancis di Samudra Hindia, dan Jugnauth juga meminta bantuan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter.
Pada hari Sabtu, Macron mengatakan bahwa Prancis mengerahkan tim dan peralatan dari Pulau Reunion sebagai tanggapan.
Happy Khambule, manajer senior kampanye iklim dan energi Greenpeace Afrika, memperingatkan bahwa kapal curah itu membocorkan “berton-ton solar dan minyak ke laut,” dan mengancam satwa liar di daerah itu.
Younous Omarjee, anggota Parlemen Eropa dari Pulau Reunion, mengatakan kepada CNN bahwa kerja sama internasional diperlukan untuk menangani “bencana ekologi”.
“Ini adalah krisis lingkungan yang serius dan kami belum menyadari semua konsekuensi yang mungkin ditimbulkannya. Ini juga mengerikan bagi Mauritius, yang ekonominya didasarkan pada pariwisata dan telah terkena dampak pandemi yang parah,” katanya kepada CNN.
Martin Goillandeau dari CNN dan Paul P. Murphy berkontribusi melaporkan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”