TEMPO.CO, Jakarta – Hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia akhir-akhir ini menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menteri Sandiaga mengimbau wisatawan untuk mewaspadai kemungkinan kondisi cuaca ekstrem di lokasi wisata.
“Wisatawan harus waspada dan tetap waspada. Utamakan keselamatan dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” kata Menteri Sandiaga usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin, 26 Desember 2018. 2022.
Menurut Sandiaga, kondisi cuaca ekstrem pada akhirnya dapat menyebabkan air pasang dan hujan deras yang bisa melebihi perkiraan awal. Namun, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia disebabkan oleh empat faktor utama.
Faktor pertama adalah peningkatan monsun Asia yang secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Faktor kedua adalah meningkatnya kecepatan angin permukaan di wilayah barat dan selatan Indonesia yang meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali hingga Nusa Tenggara.
Faktor ketiga adalah adanya indikasi terbentuknya pusat tekanan rendah di sekitar perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif.
BMKG juga memantau keberadaan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby ekuator.
ANTARA
Klik di sini untuk update terbaru dari Tempo di Google News
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”