NASA menemukan bulan baru, diumumkan pada 26 Oktober 2020

Bisnis.com, JAKARTA – NASA akan mengumumkan penemuan bulan baru sebelum kunjungan manusia ke Mars.

Laporan express.co.uk Pada Kamis (22/10/2020), penemuan itu dilakukan dengan pengamatan dari teleskop SOFIA NASA, yang menempel pada pesawat komersial modifikasi yang terbang tinggi di atmosfer.

Badan antariksa itu mengatakan akan mengumumkannya pada Senin, 26 Oktober, mengatakan itu terkait dengan rencana eksplorasi luar angkasa dari program Artemis.

Menggunakan Artemis, NASA akan meluncurkan misi untuk membawa manusia ke Mars pada awal 2024.

Rencana ini merupakan ambisi besar untuk mengirim manusia ke Mars dalam satu dekade mendatang. Terakhir kali manusia dikirim ke bulan adalah sebagai bagian dari misi Apollo 17, yang berlangsung hampir 50 tahun lalu.

Konon setelah misi tersebut dilanjutkan dengan misi Apollo 18 yang ternyata dibatalkan.

Penemuan bulan baru NASA akan diumumkan oleh para ilmuwan dari badan antariksa, termasuk direktur astrofisika Paul Herts dan ilmuwan SOFIA Naseem Rangwala.

Menurut jurnal ilmiah Amerika Nature, misi SOFIA NASA berada di bawah tekanan yang memberlakukan pajak Amerika sebesar 85 juta dolar AS (sekitar 1,25 triliun rupee) per tahun.

Presiden AS Donald Trump telah menyarankan pemotongan dana untuk misi ini, meskipun Jerman menyumbang sekitar 20% dari anggarannya.

SOFIA adalah observatorium penerbangan terbesar di dunia dan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2007.

Terdiri dari teleskop 2,5 meter yang diintegrasikan ke dalam Boing 747 yang dimodifikasi, instalasi udara ini digunakan untuk memindai langit dengan pandangan ruang yang lebih jelas daripada di darat.

Ia mampu terbang di atas hampir semua uap air di atmosfer, yang dapat mengaburkan pandangan teleskop tanah.

Alih-alih melihat cahaya tampak, teleskop SOFIA mengamati alam semesta dalam cahaya infra merah, yang berarti ia dapat menangkap hal-hal yang tidak dapat dilihat manusia.

READ  Info gempa: mag. 4,7 gempa

NASA biasanya menerbangkan SOFIA pada malam hari dengan penerbangan yang berlangsung selama 10 jam untuk mendapatkan gambar terbaik.

Objek ini mampu melihat bulan serta objek kosmik yang lebih jauh, termasuk lubang hitam dan bintang yang jauh.

Pada saat yang sama, program Artemis NASA akan melibatkan sejumlah teknologi baru, termasuk pakaian luar baru.

Untuk tujuan ini, NASA telah mengembangkan apa yang disebut Unit Mobilitas Ekstraveikular Eksplorasi Lanjutan, atau xEMU, untuk digunakan manusia di lingkungan yang keras di permukaan Bulan.

Selain itu, NASA juga berencana membangun stasiun luar angkasa yang mengorbit bulan, yang disebut Gateway, dan menyediakan rumah bagi para astronot di permukaan bulan.

Ini juga akan berfungsi sebagai pelabuhan antariksa untuk misi ke planet-planet yang lebih jauh dari Bulan.

Perusahaan roket swasta Elon Musk, SpaceX, telah dipilih oleh NASA untuk mengirimkan barang seperti pasokan ke Gateway setelah beroperasi.

Gerbang tersebut akan didukung oleh badan antariksa dari Kanada, Jepang, Eropa dan Rusia yang telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan misi tersebut.

Temukan berita lain tentang subjek artikel ini, di sini:

nasa bulan

konten berkualitas

Masuk Daftar


Bisnis Indonesia dan 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga yang terkena virus corona, yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, bantu donasi sekarang! Klik disini untuk lebih jelasnya.


READ  Para peneliti telah mendeteksi sinyal radio dari sistem planet ekstrasurya yang berjarak 51 tahun cahaya, dan mungkin ternyata ada di sana

Written By
More from Faisal Hadi
Gurita berubah warna saat berenang, internet mengatakan “Real Mystique”
Kami melihat gurita berubah warna tergantung pada lingkungannya. Kerajaan hewan penuh dengan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *