NASA terbaru menyinggung China dengan menyebut Taiwan sebagai negara

WASHINGTON: NASA telah menjadi organisasi asing terbaru yang menjungkirbalikkan China dengan menyebut Taiwan sebagai sebuah negara, yang terbaru dari serangkaian perseteruan di mana negara Asia telah menggelepar karena kata-kata yang dianggap sensitif secara politik.
Badan antariksa AS telah melukai perasaan 1,4 miliar orang di negara Asia itu dengan referensi di situsnya, kata Zhu Fenglian, juru bicara kantor Beijing yang menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan pulau yang diperintah secara demokratis.
Badan antariksa itu harus “memperbaiki kesalahannya secepat mungkin,” kata Zhu dalam jumpa pers reguler di Beijing, Rabu. Sebuah komentar yang diposting Senin oleh People.cn menyebut insiden itu “tak bisa dimaafkan.” Situs web ini dioperasikan oleh People’s Daily, juru bicara Partai Komunis.
NASA mengizinkan pengguna internet mendaftar untuk mengirim nama mereka ke Mars pada penerbangan mendatang. Taiwan muncul sebagai opsi dalam daftar tarik-turun “negara”, seperti halnya di Vatikan. Tidak diketahui berapa lama Taiwan terdaftar sebagai negara di situs web tersebut, tetapi lebih dari 18 juta orang telah mendaftar.
Permintaan komentar setelah jam kerja yang dikirim melalui email ke NASA tidak segera ditanggapi.
Perusahaan asing seringkali bermasalah dengan pemerintah China dalam masalah politik. Netizen China pekan lalu menyerukan boikot terhadap Hennes & Mauritz AB menyusul pernyataan tak bertanggal di situsnya yang mengatakan tidak akan menggunakan kapas dari Wilayah Xinjiang.
Pengecer tersebut juga dikritik oleh Liga Pemuda Komunis dan Tentara Pembebasan Rakyat. Pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, menuduh China mengirim hingga 1 juta Muslim Uighur ke kamp kerja paksa di Xinjiang. Beijing membantah klaim tersebut, dengan mengatakan pihaknya memerangi ekstremisme agama dan menciptakan lapangan kerja.
Pada 2018, maskapai penerbangan AS berhenti menunjuk Taiwan sebagai negara setelah mendapat tekanan dari pemerintah China.
Partai Komunis China memandang Taiwan sebagai wilayahnya, yang harus diambil paksa jika perlu. Pemerintah Taipei menolak klaim Beijing, bersikeras bahwa Taiwan sudah menjadi negara berdaulat de facto.