Perdana Menteri Israel Siap Invasi Rafah di Jalur Gaza
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa pasukan Israel siap untuk menginvasi Rafah, Jalur Gaza, Palestina. Netanyahu juga menyetujui rencana operasi pasukan Israel dan akan segera mengevakuasi warga Rafah. Pernyataan ini mengemuka setelah Netanyahu mengatakan bahwa Israel beroperasi di Khan Younis untuk memusnahkan Hamas, termasuk dalam operasi baru-baru ini di Rumah Sakit Al Shifa.
Netanyahu juga menyampaikan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang situasi di Rafah, mengatakan bahwa Hamas tidak bisa dikalahkan tanpa pasukan Israel memasuki Jalur Gaza. Meskipun sekutu dekat Israel menolak rencana invasi Rafah, Netanyahu tetap bersikeras untuk melanjutkannya. Beberapa negara besar seperti AS, Inggris, dan Jerman telah mendesak Israel untuk menunda rencana invasi darat tersebut.
Rencana invasi Rafah muncul di tengah agresi Israel ke Gaza sejak Oktober 2023. Lebih dari 31.700 jiwa tewas dalam konflik tersebut, dengan korban terbesar adalah anak-anak dan perempuan. Situasi ini semakin memperburuk ketegangan di Timur Tengah dan menyulut kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Netanyahu telah menegaskan bahwa langkah-langkah tegas harus diambil untuk melindungi warga Israel dari ancaman Hamas. Namun, banyak pihak menyayangkan rencana invasi Rafah karena dapat memperparah situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Semoga ada solusi damai yang dapat dicapai untuk mengakhiri konflik yang telah berkecamuk selama bertahun-tahun di Timur Tengah.