TEMPO.CO, Jakarta – orang indonesia Resort dan Asosiasi Restoran (PHRI) mengalami peningkatan okupansi kamar hotel, khususnya di Bali, menjelang KTT G20 pada 15-16 November mendatang.
“Sudah mulai meningkat terutama di kawasan Nusa Dua, tapi dipastikan akan bertambah lagi hingga hari H,” kata Sekjen PHRI Maulana Yusran saat dihubungi, Sabtu 15 Oktober.
Saat ini okupansi lodge di Bali rata-rata sekitar 70%. Selain dukungan dari acara puncak KTT G20, jumlah tersebut diamankan menyusul adanya kasus Covid-19.
Ia menjelaskan, jumlah kunjungan wisman ke Bali mencapai lebih dari 400.000 kunjungan. Angka ini lebih tinggi dari kedatangan WNA pada tahun 2021 yang hanya mencapai sekitar 1.000.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan pihaknya telah menyiapkan 23 lodge di kawasan Jimbaran, Kuta, dan Nusa Dua untuk menjadi tuan rumah delegasi KTT G20 di Bali.
“Kesiapan di 23 hotel yang tersebar di Jimbaran, Nusa Dua dan Kuta sudah 100%,” kata Sandiaga Uno dalam Weekly Quick bersama Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober 2018.
Dia menegaskan bahwa persiapan perumahan untuk G20 Puncaknya mencapai 95-100 persen. Kementerian juga telah terlibat dalam pengelolaan resort di daerah untuk mencapai tingkat okupansi 80 hingga 100 persen.
“Tidak hanya okupansi hotel yang semakin meningkat dan kamar hotel yang sudah penuh dipesan, tetapi kami juga berharap mereka yang ingin bepergian ke Bali selama acara G20 akan melihat dan memilih akomodasi alternatif di luar Nusa Dua, seperti Kuta, Ubud, Sanur, Denpasar, Lovina, Buleleng dan Bali Timur,” kata Sandiaga.
Arrijal Rachman
Klik disini untuk mendapatkan berita terbaru dari Tempo di Google News
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”