MOSKOW, KOMPAS.com – Sebanyak lima anak di Rusia dilaporkan anak yatim, setelah orang tua mereka terbunuh menangis gel hidroalkohol karena tidak ada alkohol.
Ayah anak-anak itu adalah yang pertama dibunuh, dengan dokter berjuang untuk menyelamatkan ibu mereka di rumah sakit selama 10 hari.
Pada Kamis (12/3/2020), perempuan berusia 48 tahun itu dinyatakan meninggal dunia oleh otoritas kesehatan setempat, demikian dilaporkan. Cermin harian.
Baca juga: Pada hari pertama bekerja, satpam menyemprot mata anak laki-laki dengan hand sanitizer
Menurut keterangan dokter, sang ibu juga tidak sadarkan diri selama menjalani perawatan di mana ia mengalami kerusakan organ dalam.
Wanita yang belum teridentifikasi itu menjadi rekor konsumsi pembersih tangan ilegal kesembilan di Rusia.
Disinfektan yang diperoleh secara ilegal mengandung 69 persen metanol. Sementara itu, baru sekitar 3,5% yang mendapat izin edar.
Metanol Disebut dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kebutaan dan kematian. Otoritas kesehatan Rusia telah memperingatkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsinya.
Pihak berwenang mengatakan insiden itu terjadi di desa Tomtor, distrik Tattinsky, wilayah Yakutia, pada 19 November.
Pasangan dari lima orang itu dikatakan menghadiri pesta di sana. Mereka kemudian meminum hand sanitizer karena tidak ada alkohol.
Korban keracunan metanol berusia antara 28 hingga 69 tahun, dengan enam di antaranya dilarikan ke rumah sakit di ibu kota daerah, Yakutsk.
Selain orang tua dari lima anak tersebut, dokter mengatakan mereka dapat menyelamatkan pria berusia 32 tahun itu bahkan jika dia kehilangan penglihatannya.
Sejauh ini, polisi Rusia mengumumkan telah menyita 4.897 liter pembersih tangan. Namun, mereka yakin ada lebih banyak lalu lintas di komunitas.
Baca juga: Minum hand sanitizer saat pesta karena kurang alkohol, 7 orang meninggal
Penggemar alkohol pemenang penghargaan. Spesialis web. Pakar internet bersertifikat. Introvert jahat. Ninja bacon. Penggemar bir. Fanatik perjalanan total.