Kepala FSB Rusia Menyebut AS dan Inggris Terlibat dalam Serangan Teror di Moskow
Kepala FSB Rusia, Aleksandr Bortnikov, telah menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina diduga menjadi dalang di balik serangan teror yang terjadi di sebuah tempat konser di Moskow. Serangan tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak 139 orang dan melukai sekitar 200 orang.
Pihak berwenang sedang giat melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi semua pelaku serangan tersebut, baik di dalam maupun di luar Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa serangan teror tersebut merupakan upaya intimidasi dan diduga melayani kepentingan pemerintah Ukraina.
Putin menyalahkan rezim neo-Nazi di Kiev atas kekejaman yang terjadi, dengan menuduh mereka telah memerangi Rusia sejak tahun 2014. Kelompok teroris Negara Islam Khorasan (ISIS-K) pun mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di tempat konser tersebut.
Serangan teror ini mengguncang masyarakat di Rusia dan menyebabkan kekhawatiran atas ancaman keamanan di negara tersebut. Dalam upaya untuk menanggapi serangan tersebut, pemerintah Rusia berusaha memperketat keamanan dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Dengan kondisi keamanan yang semakin rentan, kerjasama antarnegara dalam memerangi terorisme menjadi semakin penting untuk memastikan perlindungan bagi seluruh warga negara. Semoga penanganan terhadap kasus serangan teror ini dapat segera dilakukan dengan efektif, sehingga keadilan dapat segera ditegakkan.