TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan generasi muda yang berkualitas akan berperan penting sebagai motor penggerak pembangunan nasional. pertumbuhan ekonomi di era masyarakat 5..
“Pengembangan keterampilan electronic diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 4.434 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030. Angka ini setara dengan 16% dari overall PDB Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi yang diposting di Jakarta, Sabtu. .
Sebuah studi oleh Google, Temasek, dan Bain & Business pada tahun 2021 mematok nilai barang digital bruto (GMV) Indonesia sebesar US$70 miliar, atau 40% dari complete GMV electronic negara-negara Asia Tenggara.
Oleh karena itu, potensi besar tersebut harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama karena nilainya diperkirakan akan terus tumbuh dan mencapai US$146 miliar pada tahun 2025.
“Namun, pengembangan potensi ekonomi tersebut membutuhkan koordinasi dan sinergi dengan semua pihak, termasuk perguruan tinggi, dengan mendorong digitalisasi method pembelajaran,” kata Menko.
Pengembangan talenta digital juga diharapkan dapat mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
UMKM bersama pengusaha menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.
Namun, saat ini rasio pengusaha di Indonesia hanya 3,47% dari overall penduduk.
Angka ini lebih rendah dari angka kewirausahaan di negara maju yang minimum 5%.
UMKM juga sering menghadapi tantangan, antara lain keterbatasan akses inovasi, teknologi, keuangan, sumber daya manusia, branding dan pemasaran, serta kesulitan dalam standardisasi dan sertifikasi.
Tantangan yang dihadapi oleh UMKM semakin meningkat, terutama dalam konteks pandemi, karena mereka sekarang harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mendigitalkan bisnis mereka dan memberikan layanan yang luas, cepat, efektif dan efisien.
“Pemerintah terus mendukung UMKM sebagai ekosistem ekonomi digital yang sangat penting di Indonesia dengan mengeluarkan instrumen kebijakan yang dapat memaksimalkan manfaat bagi UMKM,” tambah Hartarto.
Membaca: Jakarta Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif pada 2021: Bappeda
ANTARA
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”