Penambang timah Indonesia, Timah, mengatakan dia mengikuti aturan dan praktik terbaik

JAKARTA (Reuters) – Penambang timah negara Indonesia PT Timah mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya mematuhi peraturan pertambangan dan praktik penambangan yang baik dalam operasinya baik di darat maupun di laut dan telah menyatakan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan.

Timah, produsen timah olahan terbesar kedua di dunia, menanggapi laporan Reuters pada hari Selasa tentang bagaimana para penambang di pulau Bangka Indonesia mengalihkan operasi penambangan ke luar negeri karena cadangan di darat semakin cerah.

Para pemerhati lingkungan telah menyatakan keprihatinan atas dampak penambangan lepas pantai di kawasan bakau pulau itu, sementara para nelayan mengatakan hasil tangkapan mereka menurun secara signifikan karena penambangan lepas pantai.

“PT Timah berkomitmen untuk menerapkan tanggung jawab lingkungan yang berkelanjutan di semua lini bisnisnya, baik dalam konteks lingkungan dan sosial,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan komitmen ini berlaku mulai dari tahap operasional awal hingga tahap reklamasi setelah penambangan.

Timah mengatakan sejak 2016 telah memasang 3.105 unit penampungan ikan dan 1.475 unit penyambungan karang di laut sekitar Provinsi Bangka-Belitung.

Tahun ini, perusahaan berencana untuk memasang 1.920 device penampungan ikan tambahan dan bertujuan untuk membebaskan 20.000 ekor cumi-cumi untuk membantu mengisi kembali perairan tempat beroperasinya.

Deposit timah di pusat pertambangan Bangka-Belitung telah banyak ditambang di darat, meninggalkan bagian pulau di lepas pantai tenggara pulau Sumatera menyerupai lanskap bulan dengan kawah yang luas dan danau pirus yang sangat asam.

Di beberapa tempat, lahan pertambangan yang direstorasi sering digali kembali oleh penambang yang tidak berwenang untuk mencari sisa deposit.

Timah mengatakan, pihaknya terus berupaya merestorasi areal bekas tambang menjadi kawasan konservasi atau pusat ekowisata, di antara fasilitas umum lainnya.

Written By
More from Faisal Hadi
Against the Grain: Studi Malaysia dan Sekolah Pengetahuan Otonom
Dalam berbagai bidang studi seni dan ilmu sosial, ada beberapa yang menyangkut...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *