Pusat mengadakan pertemuan multi-stakeholder pada hari Senin untuk menyelesaikan strategi KTT G-20 2023

Pusat mengadakan pertemuan multi-stakeholder pada hari Senin untuk menyelesaikan strategi KTT G-20 2023

Pusat akan mengadakan pertemuan multi-stakeholder pada hari Senin untuk mengumpulkan saran, mendiskusikan dan menyelesaikan strategi untuk KTT G-20 yang akan diselenggarakan India pada bulan September tahun depan.

Ketua dari hampir 40 partai telah diundang ke pertemuan tersebut oleh Menteri Urusan Parlemen Pralhad Joshi di mana Perdana Menteri Narendra Modi akan hadir. Menteri Luar Negeri S Jaishankar juga diharapkan menghadiri pertemuan di Rashtrapati Bhavan.

India secara resmi menjadi presiden G20 pada 1 Desember. New Delhi diharapkan menjadi tuan rumah lebih dari 200 pertemuan di seluruh negeri termasuk Hyderabad mulai Desember tahun ini.

KTT Pemimpin G20 berikutnya di tingkat Kepala Negara atau Pemerintah akan diadakan pada 9-10 September tahun depan di New Delhi. Beberapa pertemuan G20 akan diadakan di berbagai wilayah negara.

Ketua Menteri Benggala Barat dan Presiden Kongres Trinamool Mamata Banerjee, yang akan tiba di Delhi pada Minggu malam, akan menjadi bagian dari pertemuan multi-partai. Banerjee, bagaimanapun, mengatakan dia akan menghadiri pertemuan tersebut sebagai Presiden Kongres Trinamool, bukan sebagai Ketua Menteri Benggala Barat.

Awal bulan ini, Indonesia menyerahkan India kepresidenan G20 untuk tahun mendatang di KTT Bali, dengan Perdana Menteri Modi menyebutnya sebagai kebanggaan bagi setiap warga negara India. G20 atau Kelompok 20 adalah forum antar pemerintah dari ekonomi maju dan berkembang utama dunia.

Ini termasuk Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. .

Written By
More from Faisal Hadi
Buruh sawit Indonesia akan tiba di Malaysia setelah tersendat birokrasi
Produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia kekurangan setidaknya 1,2 juta pekerja...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *