Kantor Berita (The Jakarta Post)
Jakarta ●
Minggu, 6 Maret 2022
Seiring situasi COVID-19 yang terus membaik di tanah air, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) diperkirakan akan mulai mengadakan kelas tatap muka bagi mahasiswa, termasuk seluruh mahasiswa internasional yang telah tiba di kampus dalam beberapa tahun terakhir.
Universitas yang baru diresmikan itu akan mengadakan kelas tatap muka untuk semester pertama pada September tahun lalu, tetapi langkah itu dibatalkan setelah lonjakan COVID-19. Kursus offline untuk semester kedua akan dimulai pada 7 Maret.
“Manajemen UIII mempertimbangkan semuanya [before deciding to hold offline classes] Termasuk memperbaiki situasi COVID,” kata Wakil Rektor UIII Bahrul Hayat dalam keterangannya.
Beberapa kelas, terutama yang diampu oleh guru besar yang saat ini berada di luar Indonesia, akan tetap berlangsung secara online hingga ada pengaturan baru, kata Bahrul.
Adapun mahasiswa asing yang tiba di Tanah Air sejak 27 Februari lalu, telah menjalani tes PCR dan saat ini dikarantina di hotel dan fasilitas yang ditunjuk pemerintah. Siswa internasional, dari negara-negara yang jauh seperti Mesir, menikmati beasiswa penuh yang didanai oleh universitas.
Beberapa dari mahasiswa internasional yang telah menyelesaikan masa karantina wajib ini, sudah mulai pindah ke asrama yang didirikan UIII di dalam kampus Depok di Jawa Barat.
Salah satu mahasiswa, Esra Ahmed Abdulhalim, mengaku menikmati suasana kampus yang dibangun di pinggiran kota yang rindang di pinggiran Jakarta.
“Alangkah baiknya jika ada tuk-tuk di sekitar kampus,” kata Abdulhalim.
Mahasiswa internasional Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) berfoto sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 27 Februari 2022. (The Jakarta Post/UIII)
Rektor UIII Komaruddin Hidayat mengatakan setelah satu semester perkuliahan online, pihaknya optimistis mahasiswa bisa mendapatkan manfaat lebih dari perkuliahan offline.
“Saya menyambut semua mahasiswa yang datang dari berbagai kota di tanah air maupun yang datang dari luar negeri. Mari kita bangun masa depan yang lebih optimis mulai dari sekarang,” ujarnya.
UIII menyambut total 98 mahasiswa untuk tahun akademik pertamanya, semua pemegang beasiswa dan dipilih dari lebih dari 1,000 pelamar dari 59 negara. Ini membuka hanya segelintir departemen akademik di tahun perdananya: studi Islam, ilmu politik, ekonomi Islam, dan ilmu pendidikan.
Terletak di atas lahan seluas 142 hektar di Depok, kota yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu kota paling intoleran di tanah air, kampus baru ini memiliki desain futuristik untuk mencerminkan Islam progresif dan moderat yang berkembang di Indonesia.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo memasukkan UIII di antara proyek infrastruktur nasional strategis pemerintahannya untuk pendidikan, yang diamanatkan dalam peraturan presiden yang ia tandatangani pada 2016.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”