IAN
San Francisco, 30 Desember
Saat menggali jauh ke dalam sensor ECG Apple Watch, tim peneliti mengatakan data dari sensor ECG jam tangan dapat digunakan untuk mengembangkan alat prediksi stres yang kuat dan akurat.
Menurut MacRumors, para peneliti di University of Waterloo yang berbasis di Kanada menemukan hubungan yang kuat antara data EKG, termasuk kemampuan akselerasi dan deselerasi jantung, dan tingkat stres peserta yang dilaporkan pada saat pembacaan dilakukan, menggunakan sensor ECG Apple Watch Series 6.
Menggunakan data ini, algoritma pembelajaran mesin dibuat untuk membuat model prediksi.
Model stres akan memiliki “tingkat presisi tinggi” tetapi daya ingat yang lebih rendah, menurut laporan tersebut.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa Apple Watch memiliki potensi yang “menjanjikan” untuk memprediksi stres, dan menunjukkan bahwa karena perangkat tersebut mengumpulkan data kesehatan tambahan seperti data tidur dan aktivitas, Data dapat diintegrasikan ke dalam model stres untuk meningkatkan akurasi prediksi.
Selain itu, para peneliti berhipotesis bahwa Apple Watch dapat digunakan untuk membantu perawatan kesehatan mental dengan menyediakan aktivitas seperti latihan pernapasan untuk mengimbangi isyarat stres dan merespons perubahan kesehatan mental sejak dini, tambah laporan tersebut.
Sementara itu, penelitian terbaru juga menemukan bahwa Apple Watch dapat membantu mendeteksi silent heart disease.
Studi Mayo Clinic menjelaskan bahwa disfungsi jantung seringkali tidak terdiagnosis karena sifatnya yang asimtomatik, artinya penderita tidak menyadarinya.
Hasilnya menunjukkan bahwa “EKG pemantauan konsumen yang diperoleh dalam pengaturan non-klinis dapat mengidentifikasi pasien dengan disfungsi jantung.”
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”