Huawei Berencana Meluncurkan Layanan Internet Satelit Menyaingi Starlink
Bolamadura – Huawei, perusahaan teknologi terkemuka asal China, telah menguji layanan satelit internet orbit rendah yang dapat menyaingi Starlink. Starlink sendiri merupakan jaringan internet berbasis satelit yang dikembangkan oleh perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX. Layanan ini menjadi solusi bagi daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur laut dan darat.
Dalam uji coba yang dilakukan Huawei, kecepatan download mencapai 660 Mbps, menunjukkan ambisi mereka untuk menjadi pesaing serius bagi Starlink. Huawei juga telah memasukkan kemampuan untuk terhubung dengan satelit geostasioner di perangkat flagship terbarunya, Mate 60 Pro.
Meskipun peluncuran layanan komersial untuk jaringan satelit seperti Starlink membutuhkan waktu, Huawei telah mulai mengarah ke arah tersebut. Langkah ini juga memberikan keuntungan bagi Huawei sebagai produsen smartphone yang dapat memberikan akses internet berbasis satelit di daerah terpencil.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan akses internet di daerah terpencil semakin meningkat. Infrastruktur tradisional seperti kabel laut atau jaringan darat seringkali sulit atau tidak memungkinkan untuk diimplementasikan di daerah-daerah tersebut. Oleh karena itu, adanya solusi internet berbasis satelit seperti yang ditawarkan Starlink dan sekarang oleh Huawei akan menjadi berita baik bagi masyarakat yang bermukim di daerah-daerah terpencil.
Walaupun uji coba Huawei menjanjikan kecepatan download yang tinggi, masih perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk memastikan kualitas layanan dan ketersediaan jangkauan di seluruh wilayah. Namun, dengan pengalaman dan keahliannya dalam industri teknologi, Huawei diyakini mampu bersaing dengan SpaceX dan Starlink.
Diharapkan, pilihan yang lebih banyak untuk layanan internet satelit ini akan memberikan peluang bagi para pengguna di daerah terpencil untuk terhubung dengan dunia digital. Semoga kemajuan ini dapat mempercepat perkembangan infrastruktur teknologi di Indonesia dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”