A.Muh. Ibnu Aqil (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta
Sabtu 22 Januari 2022
Pemerintah telah menantang penelitian ilmiah yang baru-baru ini diterbitkan yang mengklaim bahwa area yang hilang akibat kebakaran hutan dan lahan gambut pada tahun 2019 lebih besar dari perkiraan resmi, sebuah keputusan yang menurut para juru kampanye menggarisbawahi kurangnya keterbukaan pemerintah terhadap data yang dikumpulkan dari studi independen.
Penelitian yang dipublikasikan di Ilmu Sistem Bumi (ESSD) surat kabar pada bulan November, menemukan bahwa 3,1 juta hektar terbakar pada 2019, hampir dua kali lipat dari 1,6 juta hektar yang dilaporkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
David Gaveau, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan publikasi penelitian baru-baru ini dalam jurnal peer-review menegaskan kembali analisis awalnya yang dilakukan pada 2019, yang menemukan kebakaran 2019 jauh lebih buruk daripada kebakaran 2019. perkiraan resmi.
baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- surat kabar digital e-posting
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”