Perusahaan mengatakan MoU tersebut mencakup lahan seluas 3.000 hektar dan telah melakukan pemetaan lokasi dan analisis dampak lingkungan dan sosial di provinsi Kepulauan Riau, termasuk Kepulauan Combol dan Citlim.
Sunseap mengatakan pihaknya memeriksa kelayakan pembangkit listrik tenaga surya puncak 1.380 megawatt (MWp) dan sistem penyimpanan energi (ESS) 3.000 megawatt-jam (MWh) pada Pulau Comboldan pembangkit listrik tenaga surya ESS 1.682 MWp dan 3.500 MWh di Pulau Citlim.
Pulau Combol dan Citlim terletak di barat daya Pulau Batam, di mana Sunseap meluncurkan rencana tahun lalu untuk menghabiskan $2 miliar untuk membangun ladang surya terapung dan ESS terbesar di dunia.
Awal tahun ini, EDP Energi terbarukan (EDPR), produsen energi terbarukan terbesar keempat di dunia, telah mencapai kesepakatan senilai S$1 miliar untuk mengakuisisi 91% saham Sunseap.
“Kepulauan Riau sangat ideal untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi dengan Asia Tenggara“, Frank Phuansalah satu pendiri dan kepala eksekutif Sunseap mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”