Toyota Menutup Pabrik di Thailand Saat COVID Memukul Rantai Pasokan

BANGKOK – Grup otomotif Jepang Toyota Motor telah menghentikan operasi di tiga pabriknya di Thailand karena wabah COVID varian delta negara itu mengganggu pasokan suku cadang utama mobil.

Penutupan tersebut menggarisbawahi bagaimana pandemi masih membebani rantai pasokan otomotif. Shutdown dimulai dari Rabu (21 Juli) dan akan berlangsung setidaknya hingga 28 Juli, menurut laporan Nikkei. Toyota mengatakan akan “menilai situasi dan memutuskan” untuk melanjutkan operasi mulai 29 Juli.

Pembuat mobil telah membeli kabel untuk menghubungkan komponen listrik dari pabrik eksternal, yang baru-baru ini terpaksa ditutup sementara karena wabah virus.

Karena hari libur lokal, pabrik-pabrik Toyota pada awalnya dijadwalkan untuk tutup dalam semua kasus dari 24 hingga 28 Juli. Jika perusahaan dapat menyelesaikan masalah pasokan pada 29 Juli, maka akan dapat membatasi dampak negatif dari masalah rantai pasokan hanya tiga hari.

Kapasitas produksi tahunan pabrik adalah 760.000 device, tetapi pada tahun 2020, 440.000 mobil diproduksi. Thailand adalah pusat produksi luar negeri terbesar ketiga Toyota, setelah China dan Amerika Serikat

Sedan Corolla dan truk pikap Hilux adalah design utama yang diproduksi di ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Setengah dari kendaraan yang diproduksi dijual secara lokal dan sisanya diekspor ke dunia.

Ini merupakan kali kedua produksi Toyota di Thailand terganggu akibat pandemi COVID-19. Pabrik tutup selama gelombang pertama Thailand pada Maret 2020.

Gelombang ketiga COVID di Thailand meningkat pada bulan Juli karena masuknya varian delta, yang pertama kali melanda India dan sekarang membanjiri Asia Tenggara. Pemerintah Thailand telah menggunakan penguncian perdagangan di provinsi-provinsi yang terkena dampak untuk mengatasi situasi tersebut. Pabrik-pabrik Toyota termasuk dalam zona ini, tetapi produksi mobil tidak termasuk dalam kegiatan yang dilarang.

READ  Pada pertemuan G20, Indonesia menyerukan dana world-wide untuk mengembangkan ekonomi budaya

Di tempat lain di Asia Tenggara, Malaysia memasuki penguncian nasional pada bulan Juni, memaksa pabrik mobil Toyota dan Honda Motor tutup. Toyota memproduksi sekitar 50.000 mobil tahun lalu di Malaysia. Kapasitas tahunan Honda di Malaysia adalah 300.000 sepeda motor dan 100.000 mobil.

Indonesia kini telah melampaui India sebagai episentrum pandemi Asia. Daihatsu Motor telah memangkas produksi di dalam negeri. Beberapa perusahaan Jepang telah memutuskan untuk mengirim ekspatriat dan keluarga mereka kembali ke negara asal mereka karena darurat medis telah meningkat di nusantara.

Pelaporan tambahan oleh Masayuki Yuda

Written By
More from Faisal Hadi
Arab Saudi dukung pembangunan masjid di universitas Indonesia
Laporan Lembaran Saudi JAKARTA— Menteri Urusan Islam Dr. Abdullatif Al-Sheikh pada hari...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *