JAKARTA, KOMPAS.com – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali menyosialisasikan perkembangan platform terbaru yaitu Daihatsu’s New World Architecture ( DNGA). Seperti diketahui, DNGA sudah mulai diimplementasikan di beberapa produk baru Daihatsu di Jepang.
Dari dua produk mobil keiyakni New Tanto dan New Taft, hingga SUV kompak terbaru yang diluncurkan akhir tahun lalu langsung mendapat respon positif di Jepang yaitu Daihatsu rocky.
Lantas kapan Daihatsu akan menggunakan system DNGA untuk pasar Indonesia, ataukah pembahasan inovasi ini menjadi kode bagi Daihatsu untuk menyampaikan kehadirannya? Rocky di tanah air.
Baca juga: Rumornya generasi baru Avanza-Xenia akan diluncurkan pada 2021
Saat ditanya mengenai hal tersebut, Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra sekali lagi tidak memberikan komentar pasti tentang Rocky yang sudah lama dinantikan konsumen Indonesia. Wanita yang akrab disapa Amel ini selalu menjawab dengan kalimat yang sama seperti sebelumnya.
“Di Indonesia mohon bersabar, nanti akan kami kabari lagi,” kata Amel saat sesi digital Daihatsu Revenue Update and Solution Innovation, Jumat (11/9/2020).
Jawaban senada juga diberikan atas pertanyaan seputar rumor peluncuran generasi baru Avanza- Xenia pada tahun 2021 dengan platform DNGA. Meski beredar rumor akan banyak yang akan diproduksi dengan mobil konsep DN Multisix, Amel tetap menutup pertemuan mengenai informasi terkait dua topik tersebut.
Kembali ke Rocky, Anjar Rosadi, Kepala Divisi Perencanaan Produk Pemasaran (MPPD) PT ADM, menjelaskan bahwa sister motor vehicle Toyota Raize ini merupakan produk Daihatsu kedua yang mengadopsi platform DNGA.
Kelahiran Rocky di Jepang pun membawa angin segar dengan puluhan ribu device penjualan berhasil diselesaikan dalam waktu singkat.
Tak hanya itu, Rocky juga meraih penghargaan bintang 5 dalam uji keamanan kendaraan yang dilakukan oleh Japan New Car or truck Assessment Method (JNCAP) yang diterbitkan oleh Kementerian Transportasi Jepang dan Badan Nasional Keselamatan Mobil dan bantuan korban (NASVA).
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”