Para astronom mengklaim menemukan planet mirip Bumi

Jakarta: Para astronom mengklaim telah menemukan planet yang bisa menggantikan Bumi. Dan berdasarkan temuannya, astronom menyebut planet KOI 5715,01 lebih dari 28 kuadriliun kilometer jauhnya.

Kutipan Astrobiologi, KOI 5715.01 dikatakan sebagai salah satu dari 24 planet layak huni yang diidentifikasi oleh para astronom di galaksi. Para ilmuwan juga berpendapat bahwa planet ini memiliki peluang lebih baik untuk mendukung kehidupan.

Ilmuwan Washington State University Dirk Schulze-Makuch mengatakan manusia harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam pencarian Bumi kedua. Karena Schulze-Makuch memprediksikan bahwa ada planet yang mungkin lebih kondusif bagi kehidupan daripada Bumi yang saat ini ditempati manusia.





Apa pendapat Anda tentang artikel ini?


Sebagai informasi, Schulze-Makuch merupakan pimpinan tim yang bertanggung jawab mengamati lebih dari 4.500 exoplanet. Planet-planet tersebut merupakan planet di luar tata surya Bima Sakti dan telah diobservasi untuk menentukan kesesuaian kriteria kelayakan.

Planet layak huni, menurut Schulze-Makuch, harus memiliki kriteria tertentu seperti tidak akan mengorbit seperti matahari, yang akan membakar bahan bakarnya dalam 10 miliar tahun dan berubah menjadi raksasa merah dan menelan Bumi.

Ilmuwan mengatakan bahwa planet layak huni akan mengorbit bintang katai K karena lebih kecil dan pucat dari matahari. Bintang katai K ini disebut-sebut mampu bertahan hingga 70 miliar tahun.

Selain itu, planet ini berusia antara lima dan delapan miliar tahun lebih tua dari Bumi. Zaman ini diyakini mampu menawarkan lebih banyak kesempatan bagi kehidupan untuk berkembang sehingga memiliki ketersediaan pangan.

READ  Sampel asteroid purba membuat ilmuwan Jepang bengong

Dan idealnya, planet ini sedikit lebih besar dari Bumi dan memiliki lebih banyak daratan. Gravitasi di planet ini lebih tinggi, sejalan dengan atmosfer yang lebih tebal, membuatnya lebih mungkin untuk terbang.

Sedangkan untuk cuaca, planet idealnya lima derajat lebih hangat dari Bumi dan sedikit lebih basah. Para ilmuwan juga menyebutkan bahwa planet ini lebih kaya akan keanekaragaman hayati di hutan hujan bumi daripada di daerah dingin dan kering.

Memiliki satu bulan besar juga merupakan nilai tambah, karena menjamin stabilitas sumbu rotasi bumi. Menurut sejumlah penelitian, bulan besar dapat mempengaruhi iklim yang menyebabkan pasang surut dan penting untuk memulai kehidupan di Bumi.

Kehadiran bulan besar juga dikatakan menunjukkan tabrakan planet-planet jauh di masa lalu dan dapat menghasilkan unsur-unsur penting seperti karbon, nitrogen, dan belerang. Para astronom juga telah mengurangi 4.500 planet menjadi 24 planet.

Sayangnya, tidak satupun dari 24 planet yang memenuhi semua kriteria KOI 5715,01 sebagai yang terdekat, dengan berat sekitar 80% dan jarak hampir 3.000 tahun cahaya.

(MMI)

Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia luncurkan pembangunan pabrik gasifikasi batubara senilai $2,3 miliar
Presiden RI Joko Widodo membacakan pernyataannya usai acara penandatanganan di Istana Kepresidenan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *