GAMBAR. Nilai tukar rupee berpotensi terus menguat dalam perdagangan selama sepekan ke depan.
Wartawan: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T. Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupee berpotensi terus menguat dalam perdagangan selama sepekan ke depan. Adapun apa yang akan terjadi, rasa dukungan akan datang dari negara dan dunia.
Berdasarkan details Bloomberg, Jumat (9/10), Rupee berhasil ditutup menguat ,07% ke level Rp14.700 per dolar AS dan sepekan menguat 1,11% terhadap dolar AS. Dolar AS mencapai Rp 14.865 for every dolar AS pada Jumat (2/10). Sementara itu, knowledge kurs rata-rata Bank Indonesia (Jisdor) mencatat penguatan rupiah ,08% ke stage Rp14.737 per dolar AS pada Jumat (9/10) atau naik. sebesar 1,03% dalam satu minggu.
Analis HFX Worldwide Futures Ady Phangestu mengungkapkan bahwa sentimen eksternal dan inside masih akan mendorong rupee untuk minggu depan. Dari luar, risiko berkembangnya virus akan mengganggu pemulihan dan menjadi sorotan international.
Selain itu, lambatnya perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat, gesekan yang terus berlanjut antara Amerika Serikat dan China serta pemilihan presiden AS membebani potensi pemulihan ekonomi. “Selain dari semua kecemasan atas Presiden AS Donald Trump yang positif Covid-19, pembicaraan tentang stimulus juga menemui jalan buntu, dengan indeks saham utama yang mengakhiri pekan ini sangat tinggi,” kata Ady kepada Kontan.co. id, Minggu (11/10).
Baca juga: Pemerintah mengubah anggaran PEN, ekonom: harus dialokasikan ke sektor yang lebih efisien
Selain itu, kenaikan yield Treasury AS 10 tahun juga belum mendukung dolar. Sebaliknya, balik pengungsian terjadi dengan kekuatan penuh. Di sisi lain, Ady memperkirakan Oktober 2020 bakal penuh kejutan, diiringi menjelang puncak pemilihan presiden AS pada November 2020.
Sementara dari sentimen internal atau domestik, UU penciptaan lapangan kerja justru membebani penguatan rupee. Ady menilai, tanpa adanya sentimen terhadap UU penciptaan lapangan kerja, rupee saat ini rupee bisa bergerak kuat, memanfaatkan melemahnya indeks dolar AS dalam beberapa pekan terakhir.
“Tentunya ada kekhawatiran masuknya dana asing ke Indonesia, serta kekhawatiran trader tentang keragu-raguan pemerintah yang cenderung pasif dalam menciptakan kondisi dunia kerja,” apakah dia menyatakan.
Baca juga: Sementara protes berkembang, nilai tukar rupee berpotensi menguat
Selain itu, drama politik dan kepentingan tersembunyi dari kelompok anti-pemerintah berusaha untuk diciptakan kekacauan masih menjadi momok, sebelum pemerintah melakukan penyelidikan penuh. Untuk itu, Ady memprediksi rupiah masih berpeluang menguat dan berpotensi bergerak di kisaran Rp14.500 for each dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS.
Ekonom Maybank Myrdal Gunarto memprediksikan pergerakan rupee akan terus menguat untuk minggu depan. “Prediksinya berada di kisaran Rp 14.500 for each dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS,” kata Myrdal kepada Kontan.co.id, Minggu (10/11).
Baca juga: Ekonom ini memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga 4% hingga akhir tahun
DONASI, dapatkan kupon gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher hadiah gratis yang bisa digunakan saat berbelanja di TOKO SELAMAT.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”