Hanya dibeli seharga Rp 781 / unit, saham BRIS kalah dan terkena ARB

Jakarta, CNBC Indonesia Saham PT Financial institution BRISyariah Tbk (BRIS) salah dikoreksi hingga jatuh ke levelnya penolakan otomatis turun (ARB) yaitu koreksi 7% dari harga Rp 1395 / unit penawaran tunai Aksi BRIS yang hanya di order Rp 781 / device.

Angka Rp 781 / unit diperoleh dari Penilaian Harga Wajar BRIS oleh Kantor Pelayanan Penilai Publik (KJPP) Suwendho, Rinaldy dan Rekan, yang artinya harga BRIS saat ini baik-baik saja. lebih tinggi dari harga wajarnya, sehingga terjadi koreksi.

Transaksi saham BRIS saat ini kembali digolongkan ramai dan kembali menjadi nilai transaksi pasar saham terbesar kedua, yakni sebesar Rs 811 miliar. Investor asing mencatatkan penjualan hingga Rp 12 miliar.


Pada saat penutupan, harga ARB tercatat 1395 Rp.1395 / device, terjadi antrian hingga 340 ribu lot atau 47 miliar Rp 47 miliar, menandakan bahwa ‘Ada kemungkinan BRIS akan dikoreksi lagi pada perdagangan besok.

Dilaporkan sebelumnya, halKepemilikan saham di tiga lender syariah milik negara tersebut akhirnya mengumumkan kejelasan rencana merger PT Lender BRISyariahTbkTbk (BRIS), PT Lender Syariah Mandiri (BSM) dan PT Lender BNISyariah (BNIS).

Pemegang saham publik BRIS selanjutnya akan terdilusi menjadi hanya 4,4% dalam proses merger BUMN lender syariah tersebut.

Sementara itu, PT Financial institution Mandiri Tbk (BMRI) akan menjadi pemegang saham dominan BRIS dengan 51% saham dalam rencana merger ketiga lender syariah milik negara tersebut. BRIS akan menjadi bank yang akan menerima entitas yang menerima penggabungan.

Berdasarkan keterangan resmi pemerintah, komposisi pemegang saham BRIS lainnya adalah PT Lender Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 25,%, PT Lender Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2% dan investor publik 4,4%.

READ  Stan Discussion board Bisnis untuk menampilkan peluang investasi di sektor lingkungan dan kehutanan di Indonesia

Namun, jika pemegang saham minoritas tidak setuju dengan penggabungan ini, BIS atau pihak lain yang ditunjuk oleh BIS bersedia membeli saham dari pemegang saham minoritas dengan harga Rp 781,29 for each saham BRIS, yang merupakan nilai pasar wajar dari BRIS dinilai oleh KJPP Suwendho, Rinaldy dan Collègue.

Pemegang saham minoritas BRIS yang berhak meminta pembelian sahamnya adalah pemegang saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham BRIS pada tanggal 19 November 2020, yaitu satu hari kerja sebelum pemanggilan RUPSLB. Periode permintaan penjualan saham dimulai dari 17 Desember 2020 hingga 5 Januari 2021.

TIM PENELITI CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(trp / trp)


Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia: Gunung berapi Sinabung mengeluarkan semburan abu panas baru
Pada hari Minggu, gunung berapi yang menderu di Indonesia bagian barat memicu...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *