Covid-19 memiliki sejumlah perbedaan dari flu, termasuk cara penularannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski keduanya punya tetesan kecil, flu musiman berbeda dengan Covid-19 cara penyebarannya. Selain itu, gejalanya influensa dan infeksi SARS-CoV-2, jenis baru virus corona penyebab Covid-19, juga berbeda.
Meski Covid-19 masih dalam penyelidikan, para ahli setidaknya telah menyimpulkan virus corona berbeda dari flu dalam empat hal. Kota Matahari, Jumat (30/10), dengan penjelasannya.
Imun
Covid-19 menyebar lebih banyak daripada flu karena orang belum kebal terhadap virus penyebab penyakit tersebut. Apalagi, sejauh ini belum ada vaksin yang mendukungnya.
Sedangkan flu sudah ada vaksinnya. Namun, jenis virus influenza berubah setiap tahun, sehingga orang perlu divaksinasi setiap tahun. Vaksinasi yang diperoleh tahun sebelumnya tidak akan memberikan perlindungan terhadap strain yang menyerang tahun ini.
Linsey Marr, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech yang mempelajari virus di udara, mengatakan Covid-19 dapat menyebar lebih masif daripada flu. Marr menjelaskan, intinya tidak ada kekebalan manusia terhadap virus tersebut. Oleh karena itu, ia berharap dengan peluncuran massal vaksin tersebut akan memungkinkan kelompok besar untuk divaksinasi.
Asimptomatik
Kehadiran pasien Covid-19 yang asimtomatik memudahkan penyebaran penyakit. Hal ini dikarenakan orang yang sakit tidak menyadari bahwa dirinya telah tertular dan berpotensi menulari orang lain.
Menurut para ahli, jumlah penderita Covid-19 yang tidak memiliki gejala apapun berkisar 40-50%. Sementara itu meski flu juga bisa asimtomatik, masa inkubasi Covid-19 lebih lama, saya yakin bisa sampai 14 hari.
Dalam kasus flu, kebanyakan orang mulai menunjukkan gejala sekitar tiga hari setelah terinfeksi. Akibatnya, window period yang membuat mereka tidak sadarkan diri bisa menularkan penyakit lebih pendek.
Gejala flu dan Covid-19 ada beberapa kesamaan, yaitu demam dan batuk. Namun, jika flu lebih merupakan batuk kering, Covid-19 lebih merupakan batuk terus-menerus. Selain itu, penderita flu bisa menderita sakit kepala dan kehilangan nafsu makan.
Penyebaran virus
Marr menjelaskan, orang yang terserang flu kemungkinan besar menularkannya, rata-rata dari satu hingga 1,3 orang. Namun, berbeda dengan Covid-19. Dia mengatakan penyebaran Covid-19 bisa turun dari dua menjadi 2,5 orang.
Menurut Marr, Covid-19 bisa dengan mudah menyebar, karena pengukuran yang dilakukan masyarakat belum sepenuhnya akurat. Orang cenderung kurang menjaga jarak, mengabaikan penggunaan masker, dan tidak mencuci tangan.
Anak-anak
Perbedaan terbaru tentang bagaimana flu dan penyebaran Covid-19 dapat ditemukan pada anak-anak. Berdasarkan penelitian ekstensif, penularan virus corona memiliki tingkatan yang berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.
Dalam studi sebelumnya di King’s College London, juga ditemukan bahwa anak-anak memiliki gejala virus corona yang berbeda dengan orang dewasa. Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut anak-anak adalah target utama virus influenza di masyarakat.
Dalam Covid-19, data awal menunjukkan bahwa anak-anak tidak terlalu terpengaruh oleh Covid-19. Angka kejadian pada kelompok usia 0-19 tahun cenderung rendah, meskipun beberapa anak pernah menderita Covid-19 parah.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”