JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam presentasi peluncuran publik kendaraan bermotor listrik Drum (KBLBB), Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi dan memproduksi kendaraan listrik.
Konteks, teknologi dan komponen yang digunakan kendaraan listrik dinilai lebih sederhana dibandingkan kendaraan konvensional. Bahkan saat ini, beberapa perusahaan publik ( BUMN) bekerja sama untuk membangun pabrik drum.
“Kami juga memiliki potensi kapasitas dalam negeri untuk memproduksi baterai dengan dukungan tambang nikel yang besar sebagai bahan baku baterai,” kata Arifin dalam keterangan resminya, Kamis (17/12/2020).
Baca juga: Anomali mobil elektrifikasi di tengah pandemi
<< Saat ini telah terbentuk Indonesia Battery Holding (IBH) yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN yaitu MIND ID, PT Pertamina, PT PLNdan PT Aneka Tambang. Pengoperasian aki ini akan mengubah produk nikel dari hulu ke hilir menjadi produk aki kendaraan listrik, ”ujarnya.
Mulai dari argentkompas.dll, memegang MIND ID atau BUMN Mining Inalum, akan segera terbentuk pakaian dalam industri aki atau Indonesia Bettery Holding (IBH) yang terdiri dari MIND ID, Aneka Tambang ( Antam), PLN dan Pertamina.
Misi keempat BUMN tersebut adalah mendorong perkembangan industri aki yang tujuannya tidak lain untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik.
Selain itu, Antam dan Pertamina juga akan melakukan negosiasi baru dengan dua investor global yang juga merupakan pemasok baterai listrik yaitu LG Chem Ltd, dan Amperex Technology Co. Ltd (CATL) kontemporer.
Baca juga: Tesla mengunjungi Indonesia pada Januari 2021, membahas investasi mobil listrik
“Diharapkan awal tahun depan sudah ada kesepakatan dengan calon mitra rantai nilai baterai ini, baik dari milik saya hingga drum Kami setuju untuk mendaur ulang, ”direktur MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan pekan lalu.
Mulai dari Bisnis Korea (15/12/2020), LG Chem akan membentuk konsorsium dengan empat BUMN Indonesia anggota IBH. Selama lima tahun, dia akan menghabiskan dana 10 triliun won atau sekitar 130 triliun rupee.
Sebagai bagian dari proyek, berbagai fasilitas akan dibangun bersama. Mulai kelola penambangan nikel, peleburan, pemurnian, dan proses lainnya yang dikabarkan akan dilakukan di Maluku utara, sedangkan produknya sedang dibangun di Jawa Barat.
Dalam keterangan resmi Kementerian BUMN pada Oktober 2020, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan sedang dalam pengembangan. pabrik baterai, IBH memang akan melibatkan investasi asing untuk memperkuat daya saingnya di pasar internasional.
Baca juga: Kementerian Perindustrian menyebut ada konsorsium besar pabrik baterai di Indonesia
“Pertamina akan terjun ke bisnis, membangun pabrik baterai EV sebagai bagian dari kemitraan strategis. Nantinya, Inalum akan fokus di sektor hulu sebagai pemasok bahan baku. Sedangkan PLN fokus ke hilir sebagai distributor, dan Pertamina sedang mempersiapkan prosesnya ”. Kata Nicke.
Nicke menambahkan, drum ion lithium yang akan diproduksi tidak hanya untuk transportasi, tetapi dapat digunakan di daerah terpencil untuk perumahan atau di daerah yang tidak perlu ruang penyimpanan besar, yang semacam itu sistem tenaga darurat yang modular.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”