Grup pop / rock Indonesia yang legendaris, Naif, gulung tikar setelah sukses selama 25 tahun berkarir.
Kabar tersebut dibenarkan pentolan Naif David Bayu Danangjaya dalam video yang diunggahnya ke kanal YouTube miliknya kemarin.
“Ya, kita bisa bilang begitu [Naif] bisa digolongkan larut ”, David kata dalam video, menambahkan bahwa grup tersebut tidak pernah tampil di atas panggung sejak pandemi COVID-19 dimulai tahun lalu.
“Saya pikir 25 tahun adalah batas waktu yang cukup untuk mengatakan, ‘mari kita berdiskusi bersama tidak lagi bekerja sama dalam kerangka NAIF’.”
Lineup terbaru Naif terdiri dari David, gitaris Fajar Endra Taruna AKA Jarwo, bassist Mohammad Amil Hussein AKA Emil dan drummer Franki Indrasmoro Sumbodo AKA Pepeng.
David mengatakan dia pernah menyarankan ide untuk mengumumkan pembubaran Naif kepada publik pada ulang tahun ke 25 mereka, yang jatuh pada 22 Oktober tahun lalu, tetapi grup tersebut memutuskan untuk menunda iklan tersebut.
Sebelum pengumuman ini, Emil dan Pepeng sebenarnya sudah meninggalkan Naif pada bulan September tahun lalu. Emil mengatakan sudah waktunya untuk pergi karena dia telah “terlalu lama di band”, dan mengatakan dia ingin fokus mengembangkan bisnis sepatu kets dan katering pernikahannya.
Sementara itu, kemarin Pepeng secara samar mengatakan bahwa dirinya belum mengumumkan alasannya keluar dari kuartet tersebut, namun mengisyaratkan “Masalah internal yang belum terselesaikan.” Dia merilis sejumlah lagu sebagai bagian dari proyek solonya yang disebut Frank N ‘Friends.
Sedangkan untuk dua member yang tersisa, David sepertinya disibukkan dengan channel YouTube miliknya, Tube oleh David Bayu, di mana dia mewawancarai musisi lain dan tampil solo atau dengan artis lain. Jarwo juga sangat aktif di YouTube, di mana dia memposting video pelatihan di saluran bernama Kereta Bugsbook.
Naif dibentuk pada tahun 1995, saat beranggotakan empat orang — yang semuanya mahasiswa Institut Seni Jakarta (IKJ) — sering berkumpul untuk bermain musik bersama daripada mengerjakan pekerjaan rumah perguruan tinggi. Kuartet ini mendapatkan namanya dari seorang temannya yang mengatakan bahwa lagu-lagu mereka sederhana, namun terdengar harmonis dan memiliki “bobot” tersendiri.
Grup, yang sejak itu semakin populer berkat tanda suara mereka yang terinspirasi dari gaya retro, memulai debutnya dengan album eponim pada tahun 1998, yang memiliki Balap mobil (Race Car) sebagai single mereka. Sejak itu, Naif telah merilis 11 album dengan banyak hits seperti Posesif, Aku ingin (Aku ingin), benci untuk mencintai (benci untuk mencintaimu), Air dan api (Air dan api), Piknik ’72, dan Curi Curi Pandang (Mencuri sekilas), serta tema alam Itu adalah warisan jutaan manusia di seluruh dunia (itu adalah harta bagi jutaan manusia di seluruh dunia).
Rilisan terbaru Naif termasuk album berjudul 7 Bidadari (tujuh bidadari) pada tahun 2017 dan satu, Selama ada cinta (Selama kita punya cinta) di tahun 2019. Sekarang, jika Anda permisi, kami akan mendengarkan lagu Naif favorit kami dan menyanyikannya dengan sepenuh hati.
Tetap up to date dengan berita gaya hidup terbaru di Coconuts Jakarta
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”