Indonesia akan menerapkan sistem jalan tol tanpa gerbang pada tahun depan, dimulai dengan Jawa dan Bali, menurut situs berita Indonesia. Kedua. Setelah penerapannya di kedua situs, sistem ini dijadwalkan untuk diluncurkan secara nasional pada tahun 2023, menurut situs berita tersebut.
Gerbang tol aliran tidak terputus menggunakan apa yang disebut sistem aliran bebas multi lajur (MLFF), yang merupakan salah satu metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Sistem untuk Indonesia dipasok oleh perusahaan Hungaria Roatex melalui perusahaan lokal Indonesia PT Roatex Indonesia Toll Technique.
Tidak akan ada lagi pintu atau pembatas fisik, sehingga bisa dikatakan dari sisi pengguna akan digantikan oleh pintu virtual, kata Emil Iskandar, Business enterprise Improvement Director PT Roatex Indonesia Toll Program.
Dengan mempertimbangkan penghapusan hambatan fisik untuk masuk di jalan bebas hambatan, Emil menambahkan bahwa perusahaan siap menghadapi kemungkinan individu yang mencoba melewati jalan bebas hambatan tanpa terdeteksi dan oleh karena itu tanpa pembayaran. Untuk itu, ada dua sistem pencegahan yang diterapkan, kata Emil.
Yang pertama adalah gantry tetap di setiap pintu masuk jalan raya, yang akan dilengkapi dengan modul pengawasan termasuk kamera yang akan mengidentifikasi setiap kendaraan yang melewati pintu masuk jalan raya. Yang kedua adalah device kontrol bergerak yang merekrut personel pengawasan, yang menurut Emil akan melakukan fungsi yang sama dengan gantries tetap dengan mengumpulkan information semua kendaraan yang memasuki jalan raya.
Facts kendaraan yang sudah terdaftar, maupun yang belum terdaftar untuk masuk di jalan tol yang diterapkan MLFF akan dikumpulkan, karena tidak mungkin masuk ke jalan raya tanpa registrasi yang diperlukan, kata Emil. Details yang dikumpulkan tentang kendaraan yang tidak diizinkan memasuki jalan raya MLFF akan diteruskan ke polisi untuk tindakan lebih lanjut, tambahnya.
Gambar gantri aliran bebas yang diuji dalam structure jalur tunggal juga muncul pada bulan Maret tahun ini di Indonesia, dan sistem SLFF (arus bebas satu jalur) diuji oleh operator jalan PT Jasa Marga.
Sedikit mirip dengan sistem yang saat ini digunakan di Malaysia, stiker RFID untuk sistem SLFF di Indonesia akan ditempelkan pada lampu depan kendaraan agar dapat bekerja dengan sensor gerbang tol. Lokasi lampu depan untuk stiker adalah posisi yang disukai, paling tidak mengganggu transmisi RFID, menurut sebuah laporan saat itu.
Sistem serupa sedang dipersiapkan di Malaysia. Penerapan sistem pengumpulan tol MLFF dilaporkan oleh Diangkat pada tahun 2019, untuk pelaksanaan yang dijadwalkan selama tiga tahun dari tanggal tersebut.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”