Indonesia berharap untuk menggunakan kepresidenan perdana kelompok negara kaya dan berkembang G20 berikutnya untuk mempromosikan pemulihan international pascapandemi yang seimbang seiring pemulihan pemerintah dari periode stimulus fiskal dan suku bunga rendah. Negara terpadat keempat di dunia akan mengambil alih kepresidenan G20 Italia pada bulan Desember selama satu tahun dan menjadi tuan rumah bagian dari pertemuan puncak, “Pulihkan Bersama, Pulihkan Lebih Kuat”, di pulau Bali.
“Indonesia memiliki peluang strategis untuk menentukan arah pemulihan ekonomi world-wide di dunia pascapandemi COVID-19,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan dalam konferensi virtual. Pembahasan akan difokuskan pada saat negara-negara mengakhiri kebijakan moneter dan fiskal yang diberlakukan selama krisis COVID-19, tambah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Yang akan banyak dibicarakan adalah ketika negara-negara G20 yang telah mengambil langkah-langkah luar biasa dalam kebijakan fiskal dan moneter akan mulai melakukan exit policy-nya,” ujarnya. “Ini bukan pertanyaan yang mudah karena setiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda.”
Indonesia juga akan mendorong pengembangan mata uang electronic financial institution sentral untuk mendukung lonjakan transaksi electronic, kata Gubernur Financial institution Indonesia Perry Warjiyo.
(Kisah ini tidak diedit oleh staf Devdiscourse dan dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi.)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”