Pada tanggal 8 September, Duta Besar Lars Bo Larsen berbagi kontribusi Denmark untuk mengurangi limbah makanan selama peluncuran resmi GRASP 2030, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), Plan Aksi Sumber Daya Limbah dan Kemitraan untuk Pertumbuhan Hijau dan Tujuan Worldwide 2030.
Berdasarkan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, pengalaman dan solusi dari Denmark dapat membuka jalan untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan makanan di Indonesia. Dengan 1/3 makanannya terbuang, Indonesia adalah penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia.
Selama acara tersebut, Duta Besar Lars Bo Larsen berbagi kontribusi Denmark untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan makanan dengan rencana strategis. Rencana strategis tersebut antara lain pembentukan consider tank One 3rd, inovasi dalam rantai nilai makanan, ritel dan konsumsi, pengemasan, pengolahan bahan di sektor susu, serta infrastruktur, produksi primer dan rantai pasokan dan menjadi faktor penentu kolaborasi antara perusahaan, konsumen, masyarakat dan otoritas publik.
“Denmark melanjutkan ambisinya untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan makanan dan ingin mendorong dan mendukung mitranya di Indonesia untuk memecahkan masalah dengan tujuan mencapai praktik bisnis yang berkelanjutan dan tujuan hijau,” kata kedutaan.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”