TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan pertumbuhan positif pada likuiditas perekonomian atau jumlah uang beredar luas (M2) pada Januari 2022. Quantity uang beredar pada Januari sebesar Rp 7.643,4 triliun, meningkat 12,9% (year-on-year).
“Peredaran devisa pada Januari 2022 tercatat sebesar Rp 765 triliun, meningkat 7,4% (yr-on-yr), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 9,4% (calendar year-on-calendar year). Hal ini sejalan dengan pola historis aktivitas masyarakat kembali usual setelah Natal dan Tahun Baru,” demikian bunyi keterangan resmi BI di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2020.
Direktur Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan jumlah tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu mencapai Rp 2.073,9 triliun. Ini mencerminkan pertumbuhan 12,5% (calendar year-on-yr), lebih lambat dari pertumbuhan 13% (12 months-on-calendar year) Desember 2021.
Ekspansi keuangan pemerintah Indonesia tercermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang meningkat sebesar 48,1% (12 months-on-12 months) di bulan Januari. Erwin menambahkan, penyaluran kredit meningkat 5,5% (12 months-on-yr), dibandingkan 4,9% pada Desember 2021 (yr-on-calendar year).
Jumlah aset asing bersih juga meningkat, meski lebih lambat dari bulan sebelumnya. Pertumbuhan tercatat sebesar 1,8% (12 months-on-yr), sejalan dengan tingginya cadangan devisa.
Baca: Lender Indonesia: Nilai Transaksi Uang Elektronik Naik 66,65% di Januari
Antara
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”