MANILA (AFP, REUTERS) – Dua gempa bumi kuat melanda sebagian Filipina dan pulau Sumatra di Indonesia pada Senin 14 Maret, tetapi tidak ada kerusakan segera yang dilaporkan.
Gempa ketiga terjadi di dekat Hong Kong, yang menyebabkan rekor jumlah penduduk lokal yang melaporkan merasakan getaran.
Di Filipina, gempa bumi berkekuatan 6,4 melanda sekitar 110 km di lepas pantai Morong di provinsi Bataan di pulau Luzon pada pukul 5:05 pagi, penduduk di sekitar Manila dibangunkan oleh bangunan yang bergetar.
Gempa terjadi pada kedalaman 11 km, kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada risiko tsunami dari gempa tersebut.
Gempa dangkal cenderung menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada gempa dalam, tetapi Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan kerusakan tidak diperkirakan terjadi.
“Suaranya keras dan bergetar seperti menari ke samping,” kata Letnan Aristoteles Calayag, penjabat kepala polisi kota Lubang di barat Mindoro, sebuah pulau di lepas pantai Luzon.
“Masyarakat sudah terbiasa dengan gempa seperti ini, jadi tidak buru-buru keluar atau panik,” katanya.
Kepala polisi Morong, Kapten Michelle Gaziola, mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa gempa itu “sedikit kuat tetapi singkat”.
“Kami baik-baik saja. Kebanyakan orang masih tidur.”
Tak lama berselang, gempa berkekuatan 6,7 SR mengguncang Sumatera Barat.
USGS mengatakan pusat gempa berada 167 km sebelah barat kota Pariaman, dekat Kepulauan Batu, pada kedalaman 21,8 km. Pusat gempa berada 197 km dari Padang, ibu kota dan kota terbesar di provinsi Sumatera Barat.
Gempa tersebut menyebabkan warga mengungsi dari rumah mereka, tetapi tidak ada kerusakan atau korban yang segera dilaporkan.
“Gempa bumi terasa selama satu menit dengan intensitas sedang ketika orang-orang panik dan meninggalkan rumah mereka,” kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam laporan pertama.
