Tangerang. Ilmuwan masa depan Sekolah Pelita Harapan atau SPH Lippo Village mempresentasikan proyek ilmiah mereka di pameran Academy of Applied Sciences, Senin.
Academy of Applied Sciences, biasa disingkat ASA, menawarkan siswa kelas 10 hingga 12 di SPH kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka dalam sains terapan. ASA juga menyelenggarakan pameran di mana siswa dapat mempresentasikan proyek mereka.
Tahun ini, ASA menghadirkan 27 proyek dalam berbagai ilmu interdisipliner, antara lain aeronautika, bioteknologi, bioinformatika, ilmu lingkungan, energi terbarukan, ilmu geospasial, dan lain-lain. .
Dimulai pada tahun 2018, ASA telah berkembang menjadi program pengayaan unik yang berfokus pada penelitian ilmiah dan sains terapan untuk siswa sekolah menengah.
Program ini memiliki dosen atau profesor universitas, serta praktisi sebagai mentor. Siswa juga dapat mengerjakan proyek mereka di lab sains mutakhir SPH.
ASA berupaya untuk membina para ilmuwan dan inovator masa depan Indonesia.
Hingga saat ini, program tersebut telah menghasilkan lebih dari 50 proyek ilmiah oleh 56 siswa. ASA mengadakan pameran pertamanya pada tahun 2019, tetapi harus mengalami jeda tiga tahun karena pandemi. Pameran ASA kini kembali hadir dalam lingkungan offline, sehingga mahasiswa dapat mempresentasikan karya mereka kepada publik secara langsung.
Direktur ASA Eden Steven mengatakan dia terkesan dengan ketekunan siswa dan mentor selama tiga tahun terakhir karena mereka terus mengerjakan penelitian mereka meskipun ada tantangan.
“Tahun ini kita menyaksikan penelitian nyata di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seperti biomaterial, ilmu komputer, robotika, geospasial, energi terbarukan, dan lain-lain,” kata Eden Senin di SPH Lippo Village Tangerang.
Proyek-proyek yang dihadirkan dalam pameran ASA tidak hanya bertujuan untuk membuat penemuan-penemuan baru di bidang sains. Ini juga harus mencari solusi untuk masalah nyata, seperti kelangkaan sumber daya energi, akses terbatas ke peralatan medis di daerah terpencil, polusi mikroplastik, dll.
Misalnya, seorang siswa membuat perangkat yang mampu menangkap energi getaran untuk mengubahnya menjadi energi listrik sebagai teknologi alternatif untuk sumber listrik, menurut Eden.
Program ASA sejalan dengan visi Presiden Joko “Jokowi” Widodo tentang tenaga kerja yang terampil di bidang sains dan teknologi.
Menurut Gregg Thompson, kepala sekolah SPH Lippo Village, program ASA bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap sains.
Ini juga bertujuan untuk mengajarkan siswa nilai tanggung jawab dan bagaimana menjadi ilmuwan yang beretika. Serta memperluas wawasan mahasiswa agar dapat berperan dalam memecahkan masalah-masalah nasional maupun global yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Hasil penelitian dan proyek mahasiswa di ASA, dengan dukungan dari pembimbing akademik, sangat luar biasa dan tingkat pascasarjana,” kata Gregg.
“Saya berharap pameran ini dapat diadakan setiap tahun sehingga masyarakat dapat melihat karya mahasiswa dan semangat mereka untuk penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memecahkan kompleksitas yang dihadapi dunia saat ini,” tambah Gregg.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”