Solo, Jawa Tengah (ANTARA) – Kontingen para panahan Indonesia berhasil meraih medali emas berkat penampilan gemilang para atlet di babak final sesi sore Paralimpiade ASEAN (APG) 2022, Rabu.

Pada hari Rabu, pemanah Indonesia mengumpulkan tiga emas, dua perak dan dua medali perunggu di APG ke-11.

Pelatih kepala tim nasional para panahan Tri Sugeng Purwanto mengatakan para atlet Indonesia tampil dengan percaya diri.

“Mereka berlatih lama, tapi tidak ada pertandingan, jadi rasanya seperti ‘meledak’ hari ini. Besok ada satu lagi (pertandingan); mudah-mudahan, (mereka bisa mendapatkan emas) Mungkin lima puluh lima puluh, tapi itu sudah pencapaian yang luar biasa,” kata Purwanto.

Pada babak final Rabu di Lapangan Kota Barat Solo, Mahda Aulia/Wahyu Retno Wulandari merebut medali emas setelah mengalahkan pasangan Thailand Phattharaphon Pattawaeo/Tpat Chatyotsakorn di ganda putri klasik terbuka, dengan skor 34 –32, 32–25, dan 27–19.

Selain itu, Setiawan dan Kholidin meraih emas di ganda terbuka putra klasik setelah mengalahkan duo Thailand Hanreuchai Netsiri dan Pornchai Phimthong dengan 33–33, 37–30 dan 36–33.

Sebelumnya, di sesi pertama pertandingan, Setiawan berhasil merebut medali emas tunggal putra klasik pertama.

Kholidin mengaku senang bisa meraih emas mengingat lawan yang dihadapi cukup tangguh.

“Karena pemain Thailand sudah beberapa kali mengikuti Paralimpiade, (mereka) menjadi kelas dunia. Kami baru bertemu Thailand (atlet) kali ini, sebenarnya (kami tidak) sebanding tapi kami pikir Indonesia bisa melakukannya,” dia berkomentar. .

Ia mengatakan pada Kamis (4 Agustus 2022) akan bertanding lagi di final, karena masih ada tiga perunggu tersisa.

Didorong oleh hasil tersebut, ia pun menargetkan bisa berlaga di Asian Paralympic dan Paralympic Games ke depan.

Berita terkait: Indonesia Raih Boccia Gold di ASEAN Paralympic Games
Berita terkait: Indonesia raih tiga medali emas cabang para-renang pada hari kedua CPA 2022
Berita terkait: APG: Indonesia raih tujuh medali emas di hari pertama