Jakarta (ANTARA) – Biaya logistik di Indonesia yang mencapai 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2019 relatif tinggi, kata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara itu, sektor logistik negara memberikan kontribusi 3,15 persen terhadap PDB pada 2018, tambahnya.
Menurut info Indikator Kinerja Logistik (LPI) Financial institution Dunia, Indonesia menempati peringkat ke-46 dalam kinerja logistik secara world dan ke-5 di kawasan ASEAN pada tahun 2018.
“Angka ini memang lebih tinggi dibanding negara lain, seperti Singapura, Amerika hanya 8%, Uni Eropa dan Jepang, Korea Selatan hanya 9%,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Digital Departemen, Edwin Manansang, saat webinar. , yang dilacak pada hari Kamis.
Webinar membahas tantangan dan peluang logistik bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
Menurut Manansang, kondisi geografis negara telah mengganggu kinerja sektor logistik sehingga tidak ideal dan menimbulkan masalah bagi operator logistik.
Berita Terkait: Pemerintah menargetkan biaya logistik mencapai 17% dari PDB
Masalah terkait logistik lainnya meliputi pengiriman ke daerah pedesaan di luar kota dan luar Jawa, dan masalah pergudangan dan pelaku logistik yang terfragmentasi, yang menghambat operasi bisnis yang efektif dan efisien.
“Sekitar 70% pemain logistik adalah pemain kecil, dan proses pergudangan masih manual,” ujarnya.
Kedua, penggunaan truk untuk pengangkutan barang masih belum ideal, dan masih banyak UMKM yang menyewa truk untuk mengirim barang antar kota dengan menggunakan sistem tunggal.
“Jadi waktu pengembalian biaya untuk biaya menjadi dua kali lipat,” jelasnya.
Kemudian, informasi terkait pengiriman, hingga waktu pengiriman masih belum terstandarisasi dan belum terintegrasi, ujarnya.
Dia mengatakan, untuk mengatasi masalah logistik tersebut, pemerintah telah membuat system NLE (Countrywide Logistics Ecosystem), yang mengintegrasikan facts arus barang dan dokumen internasional mulai dari kedatangan alat angkut di pelabuhan hingga ‘on arrival of the goods’. di gudang (pedalaman).
Platform NLE yang sejalan dengan Inpres No. 5 yang dikeluarkan tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, iklim investasi, dan daya saing perekonomian nasional.
Berita Terkait: Implementasi NLE diharapkan dapat menekan biaya logistik hingga 17%
Berita Terkait: Jalan tol tidak akan mengurangi biaya logistik secara signifikan: Ekonom
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”