JAKARTA, 25 Juli (Reuters) – Perusahaan energi milik negara Pertamina telah meluncurkan penjualan bensin yang mengandung 5% bioetanol yang terbuat dari molase gula di dua kota, karena negara bertujuan untuk memperluas ketersediaan bahan bakar terbarukan.
Pertamina mengatakan telah mulai menjual Pertamax Inexperienced 95, bensin beroktan 95 yang dicampur dengan bioetanol 5%, di 15 SPBU di ibukota Jakarta dan kota Surabaya di Jawa Timur, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan Senin malam.
Bahan bakar oktan 95 merupakan salah satu produk bensin high quality Pertamina, sedangkan mayoritas masyarakat Indonesia mengkonsumsi bensin oktan 90.
Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, telah menerapkan campuran minyak sawit 35% wajib dalam biodieselnya, tetapi menghadapi penundaan penerapan campuran biofuel dalam bensin karena terbatasnya pasokan etanol.
“Pertamax Environmentally friendly 95 merupakan tonggak penting bagi Pertamina dalam pengembangan dan pendistribusian bahan bakar nabati berbahan bakar bensin,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
Pemerintah Indonesia berencana untuk mengamanatkan 15% kandungan bioetanol dalam bensin dan menggunakannya secara nasional pada tahun 2031.
Pada distribusi tahap pertama, permintaan produk tersebut diperkirakan mencapai 90.000 kiloliter per tahun, yang akan mengandung sekitar 5.000 kiloliter etanol, menurut perkiraan Pertamina Patra Niaga, yang mengoperasikan bengkel perusahaan.
Pertamina Patra Niaga akan terus memantau tren konsumsi BBN untuk memperluas distribusinya secara bertahap, kata Riva Siahaan, CEO Pertamina Patra Niaga.
Dilaporkan oleh Bernadette Christine Munthe, Fransiska Nangoy Diedit oleh Christian Schmollinger
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”