Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, telah meminta kepada Komisi I DPR untuk memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terkait aksi penganiayaan terhadap relawannya oleh anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Ganjar mengecam tindakan kekerasan tersebut dan berharap agar masyarakat tetap merasa aman tanpa adanya rasa takut setelah insiden tersebut.
Ganjar menilai bahwa apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh pendukungnya, mereka harus diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, namun tidak boleh menggunakan tindakan kekerasan. Ganjar juga telah menghubungi Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) terkait aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI kepada para pendukungnya.
Insiden penganiayaan tersebut terekam oleh kamera CCTV dan menjadi viral di media sosial. Diduga bahwa insiden tersebut terjadi karena korban tertinggal dari rombongan yang sedang melakukan konvoi menggunakan sepeda motor saat acara yang dihadiri oleh Ganjar di Boyolali.
Pelaku penganiayaan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Denpom Surakarta. Tindakan ini telah mendapatkan perhatian luas dari masyarakat, karena kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI terhadap warga sipil merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima.
Ganjar Pranowo sendiri telah menegaskan bahwa ia tidak akan mentolerir tindakan kekerasan apapun yang dilakukan oleh pendukungnya ataupun oleh aparat TNI. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang di tempat lain dan meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan yang tuntas terhadap masalah ini.
Pihak DPR sendiri diharapkan akan segera memanggil Panglima TNI untuk menjelaskan mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya. Masyarakat pun mengharapkan adanya tindakan yang tegas dan adil terhadap pelaku agar kejadian serupa tidak terjadi di masa yang akan datang.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”
