Aplikasi perpesanan Turki menarik perhatian di Indonesia

Jakarta, Indonesia

Orang-orang dari semua lapisan masyarakat di Indonesia sudah mulai beralih ke aplikasi komunikasi dan perpesanan Turki, BiP, di tengah kekhawatiran tentang privasi di WhatsApp.

Kepada Anadolu Agency, Senin, Heriyanto yang hanya memiliki satu nama, seorang guru dari Provinsi Jawa Tengah, mengaku mulai menggunakan aplikasi tersebut karena memiliki layanan untuk panggilan video berkualitas tinggi, lebih baik dari Whatsapp.

Dia mengatakan BiP memungkinkan obrolan grup hingga 1.000 orang dan berlangganan ke berbagai saluran.

“Ini cocok untuk mereka yang menjalankan bisnis,” kata Heriyanto kepada agen Anadolu melalui aplikasi.

Ia mengaku bangga menggunakan BiP karena dibuat oleh Turki, negara Muslim.

“Saya merekomendasikan teman-teman saya untuk beralih ke BiP,” tambahnya.

Wartawan asal Surabaya, Muhammad Nashir, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa aplikasi tersebut menarik karena memiliki banyak fitur seperti mode gelap dan mengajak pengguna untuk mengobrol dengan memberikan notifikasi obrolan acak kepada pengguna baru.

Juga mendukung inisiatif Turki, Ahmad Faishal Fahmi, seorang spesialis anestesiologi di provinsi Jambi, mengatakan BiP memiliki kualitas video yang lebih baik dan font yang lebih mudah dibaca daripada Whatsapp.

Namun, dia mencatat, masih sulitnya beberapa nomor operator mengirimkan SMS verifikasi untuk membuat akun.

“Belum ada fitur format teks seperti tebal, miring dan sejenisnya. Belum ada fitur live streaming di YouTube,” kata Fahmi kepada agensi Anadolu.

Dokter mengatakan bahwa meski BiP dapat mempercepat teknologinya dengan cepat, bukan tidak mungkin aplikasi tersebut mengakomodasi sistem pembayaran digital yang diterima di seluruh dunia atau setidaknya di negara-negara Muslim.

Fahmi, yang merupakan pengurus sebuah kelompok komunitas Muslim interprofessional, juga melihat banyak orang Indonesia yang menggunakan BiP sebagai bagian dari protes Facebook yang menurutnya membatasi kebebasan berbicara umat Islam dengan kebijakannya yang mengabaikan hak privasi.

“Selain itu, itu [move] juga dimotivasi oleh sentimen yang menguat terhadap produk negara-negara Muslim dan apresiasi kemajuan Turki, ”tambahnya.

Aman dan nyaman

Ahmad Ufuwan, seorang ilmuwan komputer dari Jakarta, mengatakan alasan banyak orang Indonesia memilih BiP adalah karena aplikasinya memberikan keamanan yang lebih daripada pesaingnya di AS dan lebih nyaman digunakan.

“Secara pribadi, saya merasa nyaman dengan BiP dan aplikasi tersebut berkomitmen untuk keamanan data,” kata Ufuwan kepada agensi Anadolu.

Ia mengatakan bahwa aplikasi ini mudah digunakan oleh orang biasa, sehingga siapa pun dapat dengan mudah beradaptasi dengan fitur-fiturnya.

“BiP layak menjadi aplikasi pengganti WhatsApp di Indonesia yang mayoritas penduduknya memiliki ikatan sejarah dengan Turki,” kata Ufuwan.

Data menunjukkan pada hari Sabtu bahwa BiP telah diunduh oleh lebih dari 50 juta pengguna di seluruh dunia, menurut Google App Store.

Setelah aplikasi perpesanan populer WhatsApp memaksa banyak pengguna untuk menyetujui aturan privasi baru, sejumlah besar orang mulai mencari alternatif untuk ponsel cerdas mereka.

WhatsApp baru-baru ini memperkenalkan perubahan kontroversial pada kebijakan privasinya yang memungkinkannya berbagi lebih banyak data dengan perusahaan induk Facebook.

* Ditulis oleh Rhany Chairunissa Rufinaldo dengan bahasa Indonesia dari Anadolu Agency di Jakarta


Situs web Anadolu Agency hanya memuat sebagian dari cerita yang tersedia bagi pelanggan Sistem Penyiaran Berita AA (HAS), dan dalam bentuk ringkasan. Silakan hubungi kami untuk opsi berlangganan.

Written By
More from Suede Nazar
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *