Bali terpilih menjadi tuan rumah World Beach Games 2023 yang akan berlangsung pada 5 hingga 15 Agustus 2023.
Berita itu muncul dalam pengumuman yang dibuat oleh Penjabat Presiden Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) Robin Mitchell pada hari Jumat, 10 Juni 2022.
Menurut Mitchell, Bali memiliki beberapa pantai terindah di dunia, sehingga sangat cocok menjadi lokasi penyelenggaraan World Beach Games 2023 yang banyak olahraganya.
“Dengan senang hati kami umumkan bahwa Bali akan menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games edisi kedua,” kata Mitchell dalam keterangan tertulis, dikutip Antara News.
Atlet World Beach Games akan bertanding dalam sepuluh cabang olahraga kelas dunia yang akan menampilkan 1.200 peserta dari 100 negara di dunia.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh Panitia Penyelenggara Pesta Olahraga Pantai Dunia 2023 Bali yang telah memilih Bali menjadi tuan rumah olahraga kelas dunia ini. Koster pun menyampaikan dukungan penuhnya demi suksesnya acara ini.
“Saya siap mendukungnya, apapun yang diperlukan untuk memperlancar dan mendukung kelancaran acara ini, termasuk kedatangan peserta, transportasi, akomodasi dan fasilitas lain yang diperlukan, saya akan ikut memfasilitasinya,” dia berkata.
World Beach Games 2023 akan mencakup sepuluh cabang olahraga, yaitu:
- Aquathlon
- bola tangan pantai
- sepak bola pantai
- tenis pantai
- Bola voli pantai 4×4
- polo air pantai
- gulat pantai
- Karate Perorangan Disiplin Kata
- selancar layang-layang
- Berenang di perairan terbuka
Selain menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games, Bali juga telah ditetapkan menjadi tuan rumah ANOC General Assembly ke-27 mulai 13-15 Agustus 2023.
Presiden Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari mengungkapkan rasa bangganya menjadi tuan rumah 206 Komite Olimpiade Nasional dari berbagai negara di dunia. Menurut Baginya, penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Bali bisa menjadi bagian dari sejarah kebangkitan olahraga Indonesia.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”