Delegasi dari Baku dan Yerevan akan mengadakan dialog damai di Brussels dalam upaya untuk mencari solusi atas konflik yang sedang berkecamuk di Nagorno-Karabakh. Pertemuan ini merupakan langkah penting menuju perdamaian, meskipun masih belum jelas bagaimana dialog tersebut akan memberikan solusi bagi kebuntuan yang terjadi di wilayah tersebut.
Sementara itu, situasi di wilayah konflik semakin mencekam. Dilaporkan bahwa sekitar 13.500 warga Stepanakert telah mengungsi ke Armenia akibat konflik ini. Banyak warga yang melaporkan melihat jenazah warga sipil di sepanjang jalan, menambah kepanikan di kalangan penduduk.
Eskalasi konflik terjadi setelah Azerbaijan berhasil menduduki enklave yang dihuni oleh etnis Armenia. Hal ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan memicu reaksi keras dari Armenia. Banyak warga yang mengungsi melaporkan antrian panjang di stasiun bahan bakar karena kepanikan serta melihat depot bahan bakar di Stepanakert meledak, menewaskan 20 orang dan melukai 290 orang.
Situasi politik di Armenia juga sedang panas. Di Yerevan, ribuan demonstran turun ke jalan untuk menuntut pemakzulan Perdana Menteri Nikol Pashinyan. Pashinyan sendiri mengkritik aliansi keamanan CSTO dan mengatakan bahwa sistem keamanan eksternal tidak efektif dalam mengatasi konflik ini. Namun, kritik dari Pashinyan disambut oleh tanggapan keras dari Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menyebutnya sebagai kesalahan besar.
Sementara itu, A.S. dan Rusia saling menuduh saling mendestabilisasi Kaukasus Selatan. Rusia mengimbau A.S. agar tidak mengganggu kepentingan Rusia di Armenia. Dalam rangka menangani konflik ini, USAID dan pejabat Kementerian Luar Negeri A.S mengunjungi Armenia dan bertemu dengan PM Pashinyan.
Perseteruan antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh ini masih berlanjut dan diyakini akan membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Pertemuan di Brussels diharapkan dapat menjadi langkah awal yang penting dalam proses negosiasi dan mengakhiri konflik yang mematikan ini.
