JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengaku prihatin pengetatan pemberlakuan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di DKI Jakarta bisa berdampak pada industri penerbangan.
Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Edo itu dalam webinar yang dibawakan SSS Talks bertema Travelling in the Age of Adaptasi Practices, Kamis (10/9/2020).
“Terus terang, sudah pasti. Kami juga menghitung, mulai dari kantor hingga kemungkinan perubahan pasar,” kata Edo.
Baca juga: Anies cabut rem darurat, begini respon seorang pengusaha restoran
Meski begitu, Edo mengaku belum mendapatkan informasi terkait penutupan penerbangan karena penguatan PSBB yang akan dilakukan Pemprov DKI di Jakarta.
“Sejauh ini kami belum (mendapat informasi), tapi sudah kami analisis dari awal PSBB. Jadi yang kita lihat adalah kebijakan antar daerah akan saling mempengaruhi atau tidak, itu faktor orang yang mau jalan-jalan atau mau menyerah, ”kata Edo.
Edo juga berharap pengetatan PSBB di Jakarta tidak berdampak pada penerbangan ke wilayah lain.
“Jadi dengan DKI yang memutuskan PSBB jika ada (dampak) di daerah lain, jadi saya harap tidak ada. Bisa saja protokol kesehatan akan diperkuat. Tapi kita masih menunggu lebih detilnya.” , apakah dia menyatakan.
Baca juga: Complete PSBB Jakarta, Bagaimana Nasib Perekonomian Indonesia Triwulan III?
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mencabut rem darurat dengan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) secara drastis.
Implementasi PSBB, seperti awal pandemi Covid-19, akan dimulai pada 14 September 2020?, Menggantikan PSBB transisi yang diterapkan DKI sejak 5 Juni.
“Tidak banyak pilihan bagi Jakarta kecuali mencabut rem darurat secepatnya,” kata Anies dalam jumpa pers yang disiarkan di kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta. Rabu (9/9/2020) malam.
Baca juga: PSBB Jakarta Pengetat, Gojek Masih Aktif?
Keputusan untuk menerapkan kembali PSBB harus diambil karena beberapa pertimbangan. Dari angka kematian akibat Covid-19, ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi dan ruang perawatan intensif di Jakarta mengalami penurunan.
Dengan demikian, mulai Senin depan sejumlah kegiatan masyarakat akan dibatasi oleh kewajiban menerapkan sistem kerja rumahan.
Selain itu, kebijakan lain yang juga diberlakukan adalah pembatasan ketat terhadap angkutan umum untuk membatasi pergerakan warga negara dan penghapusan sementara aturan ganjil genap bagi kendaraan.
Baca juga: Pengumuman hari ini dari peserta kartu pra-kerja untuk ton 7, pendaftaran untuk great deal 8 terbuka
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”