China setuju untuk menginvestasikan $3 miliar dalam dana kekayaan negara Indonesia

China setuju untuk menginvestasikan $3 miliar dalam dana kekayaan negara Indonesia

JAKARTA: Silk Street Fund (SRF) China telah menandatangani perjanjian kerangka kerja untuk menginvestasikan hingga 20 miliar yuan ($2,99 miliar) dalam dana kekayaan negara Indonesia, dana tersebut diumumkan Senin (4 Juli).

Perjanjian tersebut memungkinkan investasi di semua sektor terbuka untuk orang asing di Indonesia, terutama yang mempromosikan konektivitas ekonomi antar negara, kata Otoritas Investasi Indonesia (INA) dan SRF dalam pernyataan bersama.

“Kami percaya bahwa investasi di Indonesia dan kawasan memiliki potensi yang tinggi, terutama jika dilakukan dengan INA,” kata Yanzhi Wang, ketua SRF.

Tidak seperti banyak dana kekayaan negara lainnya, yang mengelola kelebihan pendapatan minyak atau cadangan devisa, product bisnis INA berusaha menarik trader asing untuk membantu membiayai pembangunan ekonomi.

Uni Emirat Arab telah berjanji untuk menginvestasikan $ 10 miliar dengan INA, setelah peluncuran dana kekayaan negara pada Februari 2021.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan lembaga worldwide lainnya seperti US Intercontinental Growth Finance Corporation dan Japan Lender for Global Cooperation juga telah menyatakan minatnya untuk menjadi co-trader.

INA juga membentuk dana US$3,75 miliar untuk jalan tol tahun lalu dengan Caisse de depot et placement du Quebec (CDPQ), APG Asset Management (APG) dan satu device dari Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Silk Road Fund didirikan pada akhir 2014 dan didukung oleh cadangan devisa China, China Investment decision Corp, Export-Import Lender of China dan China Enhancement Financial institution.

Pada 2019, Indonesia meminta China untuk menyiapkan dana khusus di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) untuk berinvestasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, setelah mengusulkan proyek senilai $91 miliar, kata pejabat pemerintah saat itu.

Perjanjian kerangka kerja terbaru mendefinisikan kondisi dan prinsip umum bagi SRF dan INA untuk memilih dan memutuskan investasi bersama, menurut siaran pers.

READ  Lonjakan COVID-19 hambat pertumbuhan PDB kuartal kedua, kata Sri Mulyani - Bisnis
Written By
More from Faisal Hadi
Menlu dan Dubes AS Bahas Peningkatan Hubungan Bilateral
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu bertemu...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *