Jakarta. Produsen mobil Jepang Daihatsu Motor menarik sekitar 21.000 kendaraan, termasuk model mini SUV terbarunya, karena masalah kecil pada mekanik dan elektrik, kata unit perusahaan di Indonesia pada hari Jumat.
Penarikan tersebut mempengaruhi 9.378 kendaraan sport mini Rocky dan 11.734 minivan GranMax dan Lucio.
Astra Daihatsu Motor (ADM) telah memberi tahu pemilik Rocky di Indonesia bahwa model tersebut membutuhkan “titik pengelasan tambahan” pada platform yang mendukung peredam kejut depan. Unit yang terkena dampak adalah yang diproduksi antara 28 April dan 7 Oktober 2021, yang berarti bahwa hampir semua Rocky yang saat ini berada di tangan pelanggan akan diperbaiki kecil.
Rocky diperkenalkan di sini pada bulan Juni tahun lalu dan sejak itu berkontribusi hanya di bawah 5% dari keseluruhan penjualan ADM.
Penarikan itu dilakukan setelah pemilik melaporkan suara yang tidak biasa ketika roda depan menabrak lubang dengan kecepatan tinggi. Penyelidikan internal mengungkapkan masalah presisi di las titik yang berpotensi menyebabkan shock mount depan putus.
“Meskipun kami hanya menerima satu keluhan tentang ini, kami menarik model untuk menambah 11 titik pengelasan tambahan pada platform shock absorber depan untuk memastikan kualitas produk,” kata Bambang Supriyadi, koordinator divisi layanan teknis ADM. konferensi pers di Jakarta.
Pelanggan harus menunggu setidaknya 10 jam sampai pekerjaan pengelasan selesai.
ADM juga akan menarik kembali model lama GranMax dan Luxio yang diproduksi antara 9 September 2021 dan 21 Januari 2022, karena masalah dengan unit kontrol mesin.
Pemilik kedua model telah melaporkan fluktuasi RPM, ketukan mesin, dan kegagalan mesin sesekali.
ADM telah mengkonfirmasi bahwa masalah ini ada pada ECU dan harus diganti dengan versi yang ditingkatkan yang akan memakan waktu tidak lebih dari 15 menit.
“Semua layanan perbaikan dan komponen terkait gratis. Kami memiliki 162 bengkel di seluruh Indonesia yang siap melakukan ini,” kata Bambang.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”