Jakarta (ANTARA) – Indonesia meraih medali ketiga di Paralympic Games Tokyo 2020, dengan medali perunggu di final tenis meja individu kelas 10 putra, David Jacobs.
Ia meraih perunggu setelah kalah dari lawannya dari Prancis Mateo Boheas di semifinal di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada Sabtu sore (Waktu Standar Jepang), dengan skor 2-3 (9-11, 8-11, 11-3, 11-5, 8-11).
Medali perunggu langsung diperebutkan di babak semifinal, sehingga Jacobs tidak harus memperebutkan juara ketiga.
Ia mengantongi medali bersama wakil Montenegro Filip Radovid yang kalah dari unggulan teratas turnamen Patryk Chojnowski dari Polandia dengan skor 1-3 (11-13, 11-9, 4-11, 9-11).
Beberapa jam sebelum semifinal, Jacobs menghadapi pertandingan perempat final yang sulit melawan para-atlet China Lian Hao, sebelum akhirnya menang 3-2 (11-6, 22-10, 6 -11, 10-12, 17-15) .
Alhasil, daya tahan Jacobs sudah habis sebelum menghadapi Boheas di semifinal, kata Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional Indonesia dan pelatih tenis meja Indonesia, Rima Ferdianto.
Namun, Jacobs masih berpeluang meraih medali lagi saat ia dan Komet Akbar berlaga di tenis meja para meja 9-10 putra, tambah Ferdianto.
Menurut situs resmi Paralympic Games Tokyo 2020, mereka akan berhadapan di babak 16 besar di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada hari Selasa.
Medali Jacobs merupakan medali perunggu kedua Indonesia di Paralympic Games Tokyo 2020.
Sebelumnya, Ni Nengah Widiasihwon berhasil meraih medali perak pada kategori powerlifting 41kg dan Saptoyogo Purnomo meraih medali perunggu pada nomor 100 meter putra T37.
Perunggu adalah medali Paralimpiade kedua Jacobs: dia sebelumnya memenangkan medali perunggu di Paralimpiade London 2012.
Berita Terkait: Saatnya Atlet Paralimpiade Indonesia Bersinar
Berita Terkait: Menpora kirim tim Indonesia ke Summer Paralympic Games
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”