Eksekutif Unggulan GIC Non-public Fairness Keluar untuk Meluncurkan Dana Baru, Berita Perbankan & Berita Utama

SINGAPURA (BLOOMBERG) – Eksekutif GIC yang membuat taruhan cerdas pada perusahaan swasta yang kemudian mencatat rekor di Indonesia dan Filipina meninggalkan dana kekayaan negara Singapura untuk memulai bisnisnya sendiri, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.

Mr Amit Kunal, direktur pelaksana ekuitas swasta di Asia Tenggara, berencana untuk menyiapkan dana dengan aset yang dikelola sebesar US $ 500 juta (S $ 680 juta) hingga US $ 1 miliar, kata orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya bersifat pribadi. Dengan dana ekuitas swasta baru, Kunal kemungkinan akan terus aktif bekerja dengan perusahaan untuk membantu mereka berkembang di Asia Tenggara, kata mereka.

Mr Choo Koon Po, wakil presiden ekuitas swasta untuk GIC di Asia Tenggara, juga meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Mr Kunal. Duo ini sebelumnya pernah bekerja sama di Lender of America Merrill Lynch sebelum bergabung dengan GIC.

“Kami dapat mengkonfirmasi kepergian mereka dan berharap mereka baik-baik saja di masa depan,” kata juru bicara GIC dalam menanggapi pertanyaan dari Bloomberg. Tuan Kunal dan Tuan Choo menolak berkomentar.

Meskipun GIC mulai berinvestasi di ekuitas swasta pada tahun 1982, eksposurnya ke kelas aset di Asia Tenggara melebar setelah kedatangan Tuan Kunal pada tahun 2011. Dia membantu memandu keterlibatan GIC dalam beberapa kesepakatan terbesar di kawasan itu.

Ini termasuk Monde Nissin, pembuat makanan ringan ikonik di Filipina, dan platform e-commerce Indonesia PT Bukalapak.com, yang keduanya memiliki penawaran umum perdana terbesar di bursa lokal mereka tahun ini.

Investasi lainnya termasuk raksasa fintech Vietnam VNLife, bisnis rumah sakit Metro Pacific Holdings di Filipina dan unit perawatan kesehatan Sunway Bhd di Malaysia.

READ  Pertumbuhan manufaktur penting bagi perekonomian Indonesia - Sen, 10 Mei 2021

GIC mengalokasikan 15% dana untuk ekuitas swasta pada tahun 2021, naik dari 8% pada tahun 2013. Dana kekayaan tidak mengungkapkan aset yang dikelola, tetapi Sovereign Wealth Fund Institute memperkirakan mereka sebesar $ 545 miliar, menjadikannya salah satu perusahaan berdaulat terbesar di dunia.

Investasi GIC di Asia telah tumbuh dengan mantap selama dekade terakhir, mewakili 34% dari portofolionya pada tahun 2021, naik dari 27% pada tahun 2011.

Written By
More from Faisal Hadi
Pelajar Filipina mengibarkan spanduk tiga warna PHL di Shell Eco-Marathon ’23-Indonesia
Pelajar FILIPINO berbaris dengan kendaraan hemat energi yang mengurangi emisi dan mempromosikan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *